Lokasi yang dipilih ialah area yang setiap harinya dilalui kendaraan dalam jumlah tinggi,"
Bekasi (ANTARA News) - Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, memasang empat alat pengukur kualitas udara di lokasi yang setiap harinya padat dilintasi kendaraan.

Kepala BPLH Kota Bekasi Dadang Hidayat, Sabtu mengatakan, pemasangan alat pengukur kualitas udara ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

"Jadi masyarakat bisa mengetahui kualitas udara yang tengah dihirupnya di suatu lokasi baik atau tidak," kata Dadang.

Keempat lokasi yang dipasangi BPLH pengukur kualitas udara itu ialah Metindo Bantargebang, Mega Bekasi Hypermal dekat pintu tol Bekasi Barat, Terminal Induk Kota Bekasi dan Medan Satria.

"Lokasi yang dipilih ialah area yang setiap harinya dilalui kendaraan dalam jumlah tinggi," katanya.

Alat pengukur kualitas udara tersebut nantinya akan menujukkan parameter seperti baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan membahayakan.

"Ada beberapa titik yang sudah kami pasang alatnya, jadi warga bisa memantau kondisi polusi atau tingkat udara di Kota Bekasi," katanya.

Menurut Dadang, kondisi udara di Kota Bekasi di musim kemarau seperti sekarang ini cenderung mengandung banyak polutan.

"Tingkat polutannya bisa berkurang manakala hujan turun," katanya.

Maka dari itu, Dadang pun berharap kehadiran alat pengukur kualitas udara tersebut bisa mendorong warga Bekasi untuk ikut peduli.

"Salah satu caranya dengan beralih menggunakan angkutan massal untuk mengurangi beban polusi yang ada di Kota Bekasi," demikian Dadang. 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015