Moscow (ANTARA News) - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev pada Sabtu (23/5) mengatakan pemerintah Rusia pada Agustus akan memutuskan apakah akan memperpanjang larangan impor pangan dari sejumlah negara Barat, dan keputusan itu akan ditujukan untuk kepentingan nasional.

"Kami akan membuat keputusan ini dari sudut kepentingan nasional kami. Kami dipaksa mengadopsi tindakan-tindakan responsif ini karena tindakan mitra dagang dan tetangga kami, jadi kami perlu melihat apa keputusan yang akan mereka ambil," kata Medvedev sebagaimana dikutip Kantor Berita TASS.

Karena pelarangan tersebut akan berakhir pada Agustus, ia mengatakan, Rusia akan memutuskan apakah akan memperpanjangnya, menyesuaikannya atau sepenuhnya menghentikannya.

Medvedev menambahkan sanksi-sanksi Barat dan tindakan balasan Rusia telah membantu negara mendorong potensi dalam negeri sebab Rusia telah memberlakukan sejumlah kebijakan pengganti impor dalam menghadapi sanksi Barat.

Barat mengutip pengambil-alihan Rusia atas Krimea pada Maret 2014 dan dugaan keterlibatannya dalam konflik di Ukraina Timur telah memberlakukan sejumlah sanksi pada sejumlah perusahaan dan pejabat Rusia.

Sebagai balasan, Rusia memberlakukan larangan impor satu tahun untuk daging sapi, daging babi, unggas, ikan, keju, buah, sayuran dan produk susu dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Tindakan itu, menurut Medvedev, bertujuan untuk menunjukkan bahwa Rusia yakin bisa mengubah situasi menjadi menguntungkan sekalipun menghadapi sanksi Barat, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015