Xavi adalah seorang jenius sepak bola dan dia adalah gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola"
Barcelona (ANTARA News) - Tak akan pernah ada pemain seperti Xavi Hernandez dan Barcelona harus beradaptasi lagi oleh hilangnya dia, kata pelatih Luis Enrique usai pertandingan terakhir La Liga sang gelandang Minggu dini hari lalu.

Xavi (35) sudah mengumumkan pekan ini akan bergabung dengan klub Qatar Al Sadd setelah 17 musim bersama tim inti Barca dan mempersembahkan 23 trofi, sehingga mengakhiri hampir dua dekade kebersamannya dengan Barca yang sudah dia perkuat sejak usia 11 tahun pada 1991.

Setelah pertandingan dini hari yang berkesudahan 2-2 melawan Deportivo La Coruna, kapten Xavi mengangkat piala La Liga yang sejak akhir pekan lalu sudah dipastikan direngkuh Barca. Ini adalah trofi juara liga kelima mereka dalam tujuh terakhir dan total yang kedelapan kalinya.

Dia menahan tangis saat berterimakasih kepada penggemar yang menyesaski stadion raksasa Nou Camp karena telah menjadikannya sebagai "orang yang paling bahagia di dunia".

Dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, Xavi mendominasi lapangan tengah dan menjadi jantung pada masa kejayaan Barca dan Timnas Spanyol selama delapan tahun.

Dia sudah mempersembahkan tiga gelar juara Liga Champions untuk Barcelona dan mengantarkan Spanyol berturut-turut menjuarai Piala Eropa 2008 dan 2012, serta Piala Dunia 2010.

Pertandingan Minggu dini hari WIB lalu itu adalah penampilan ke-765-nya untuk Barca pada kompetisi resmi yang adalah rekor Barcelona.

"Tidak ada pengganti untuk Xavi," kata Luis Enrique. "Anda tak bisa menggantikan pemain yang istimewa."

"Saya, sebagai pelatih, dan mereka yang datang setelah saya akan harus beradaptasi dengan tipe pemain yang berbeda. Xavi adalah seorang jenius sepak bola dan dia adalah gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola."

Xavi masih bisa mempersembahkan dua trofi lain sebelum meninggalkan Barca jika Barcelona menang dari Athletic Bilbao pada final Piala Raja di Nou Camp Sabtu pekan depan dan mengatasi Juventus pada final Liga Champions sepekan kemudian.

"Kami menginginkan treble ini, karena tahu betapa sulitnya itu, mereka akan membuat kami kesulitan," kata Xavi kepada wartawan.

"Pada tingkat personal saya ingin mengakhiri dengan mengangkat Piala Raja dan Liga Champions," sambung dia.

"Hari ini ketika saya menyaksikan istri saya, orang tua saya, keluarga saya dan teman-teman, jelas saya tercekat. Dan mendengarkan orang menyanyikan nama saya adalah luar biasa," tutup dia seperti dikutip Reuters.



 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015