Ia mengatakan krisis kepercayaan tak hanya terjadi pada lembaga kepresidenan tetapi juga DPR/MPR, kepala daerah hingga ulama.
Nasihat atau imbauan yang dikeluarkan tak lagi didengar secara utuh akibat prilaku yang dilakukan bertentangan dengan nilai - nilai yang diajarkan.
Akibatnya, keteladanan yang buruk tersebut membuat warga merasa tidak peduli terhadap apapun yang terjadi atau dilakukan.
Oleh karena itu, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat seperti peningkatan pelayanan kesehatan, menurunkan harga BBM dan sembako hingga mewujudkan pendidikan gratis.
"Kalau kepercayaan sudah hilang, maka yang muncul adalah sikap acuh. Semua pihak harus bekerja sama dalam membangun kesadaran untuk pembangunan yang merata," ujarnya.
Terkait seminar kebangsaan yang dilakukan MPR dinilainya sangat bagus untuk membangun karakter bangsa.
Pasalnya, pendidikan dan menguatkan nilai agama di lingkungan bangsa adalah kunci utama dalam membangun karakter bangsa.
"Program MPR terkait seminar kebangsaan adalah wujud untuk membangun kesadaran bersama," katanya yang juga sebagai sekretaris Fraksi PAN MPR.
Terkait pelayanan kesehatan dan ketenagakerjaan, Ia mengatakan bila saat ini sudah ada perubahan tetapi belum optimal.
Misalnya saja, untuk peserta BPJS masih kesulitan mendapatkan pelayanan secara penuh dibandingkan yang membayar. Hal itu menunjukkan bila RS belum sepenuhnya menjalankan amanat.
Lalu, untuk ketenagakerjaan, DPR RI akan mendorong dan memastikan mengenai dana pensiun bagi pekerja.
"Mulai tahun ini, dana pensiun bagi pekerja akan diterapkan sebagai bentuk jaminan hari tua nanti," pungkasnya.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
