Padang (ANTARA News) - Pakar Sejarah Sosial Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang, Profesor Saifullah, mengatakan, PBB dan ASEAN harus menekan Pemerintah Myanmar agar tidak semena-mena terhadap muslim Rohingya.




Saat dihubungi, di Padang, Minggu, dia menyebutkan, jumlah etnis Rohingya yang meninggalkan negaranya merupakan yang paling banyak sepanjang sejarah.




"Sebelumnya mereka juga ada yang meninggalkan negerinya, tapi jumlahnya hanya sampai belasan orang," kata dia.




"Dahulukan rasa kemanusiaan dalam menyelamatkan mereka, jangan mendahulukan hukum terhadap mereka," kata dia.




Dia menyayangkan sikap pemerintah yang menanyakan prosedur perizinan (pasport) saat mereka berada di wilayah Indonesia. "Kondisi mereka saja memprihatinkan, bagaimana mereka memiliki pasport," katanya.




Dia menyarankan PBB dan ASEAN mengurusi mereka sehingga etnis Rohingya kembali ke negara asalnya tanpa ada intervensi dari pemerintah setempat.




Sementara itu, Menteri Agama, Lukman Hakim, mengatakan "manusia perahu" Rohingya yang eksodus dari Myanmar dan Bangladesh perlu diayomi dan disantuni.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015