Lhokseumawe, Aceh (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengimbau masalah pengungsi Rohingya, Myanmar, yang terdampar di Aceh agar dibawa ke Forum ASEAN.

"Permasalahan pengungsi Rohingya ini akan saya bawa dalam rapat bersama pemerintah dalam waktu dekat dan seterusnya isu ini akan dibawa ke Forum ASEAN untuk mendapatkan solusi yang bijak dalam penanganannya," katanya kepada wartawan saat meninjau pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Langsa, Kota Langsa, Minggu.

Fadli bersama rombongan anggota DPR RI lainnya, yakni Fadhlullah (Komisi VI), H Firmandez (Komisi I) dan Prof Bachtiar Aly (Komiisi I), berkunjung ke tempat pengungsi Muslim Rohingya di TPI Kuala Langsa.

Fadli menyatakan, para manusia perahu yang saat ini terdampar di Aceh ini adalah masalah kemanusiaan dan harus mendapatkan perhatian dunia internasional.

Sementara dalam upaya penanganan pengungsi Rohingya, Kementerian Sosial Republik Indonesia juga menyerahkankan bantuan senilai Rp2,3 miliar yang disalurkan dalam bentuk barang di empat titik penampungan pengungsi di Aceh.

Empat penampungan itu adalah Kabupaten Aceh Timur mendapat bantuan senilai Rp611 juta, Kabupaten Aceh Tamiang nilainya Rp171 juta, Kota Langsa Rp609 juta dan Aceh Utara senilai Rp931 juta.

Bantuan itu berupa tenda gulung, matras, perlengkapan keluarga, perlengkapan anak, makanan dan selimut.

Menurut data pemerintah pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Aceh jumlahnya mencapai 1.759 orang, 564 orang berada di lokasi pengungsian Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, 672 orang pengungsi di Pelabuhan Kuala Langsa (Kota Langsa), 476 orang di Bireun Bayeun (Kabupaten Aceh Timur) dan 47 orang berada di Kabupaten Aceh Tamiang.

Selanjutnya, Fadli Zon didampingi Fadhlullah mengungkapkan bahwa para pengungsi ini terdiri dari berbagai latar belakang tidak semuanya karena diskriminasi etnis.

"Ada yang di antaranya sebagian dari mereka adalah pencari kerja ke Malaysia, bahkan ada isteri yang mencari suami yang tidak kembali ke negaranya setelah bertahun-tahun menjadi tenaga kerja di luar negeri," katanya lalu mengatakan yang dominan adalah warga yang terusir akibat konflik etnis dan agama di Rohingya.


Pewarta: Mukhlis
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015