Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka turun tipis sebesar 3,29 poin di tengah sentimen penggerak pasar yang bervariasi.

IHSG BEI dibuka melemah sebesar 3,29 poin atau 0,06 persen menjadi 5.285,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,83 poin (0,09 persen) menjadi 920,08.

"Sentimen yang bervariasi di pasar saham domestik membuat IHSG BEI bergerak mendatar. Dalam perspektif teknikal, IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi, namun peluang rebound dimungkinkan sepanjang ada katalis positif yang muncul ke pasar," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, dinaikkannya outlook kredit Indonesia oleh Standard & Poors (S&P) menjadi positif dari stabil belum cukup memberi keyakinan kepada investor di pasar saham.

Sentimen domestik lainnya, lanjut dia, terkait dengan kebijakan pemerintah untuk melonggarkan "Loan to Value" (LTV) guna mendorong kembali permintaan kredit properti dan kendaraan. BI mensyaratkan bank yang dapat menyalurkan KPR dengan relaksasi properti adalah bank yang memiliki NPL gross di bawah 5 persen. Selain itu bank hanya bisa menyalurkan KPR dengan relaksasi LTV untuk rumah sudah jadi.

"Aturan itu dinilai akan menguntungkan bank yang berorientasi kredit dibandingkan bank yang fokus pada trade financing atau valas," katanya.

Dari eksternal, lanjut dia, sentimen positif muncul dari spekulasi pemerintah Tiongkok akan mempercepat langkah-langkah untuk meningkatkan perekonomian dan penjualan reksa dana lintas batas akan mendorong arus masuk modal.

Ia mengatakan bahwa sentimen negatif masih muncul dari Eropa. Yunani melalui Perdana Menterinya, Alexis Tsipras menyatakan tidak dapat melakukan langkah penghematan lebih jauh.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 378,01 poin (1,35 persen) ke level 28.370,84, indeks Nikkei turun 22,00 poin (0,11 persen) ke level 20.391,77 dan Straits Times menguat 2,15 poin (0,06 persen) ke posisi 3.463,65.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015