Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan beras untuk warga miskin (raskin) aman dan tidak tercampur dengan beras plastik.

"Raskin yang ada di gudang Bulog posisinya saat ini aman, tidak hanya aman stoknya sampai dengan lima setengah bulan ke depan tapi juga aman dari sisi kemungkinan tercampur beras plastik," kata Mensos usai membuka sosialisasi program penangulangan kemiskinan di Jakarta, Selasa.

Mensos mengatakan, saat ini masih ditemukan beras yang masih tercampur jamur atau batu tapi kondisi tersebut langsung dikomunikasikan dengan Bulog agar tidak didistrubusikan.

"Saya sudah melakukan kunjungan di beberapa gudang divre dan subdivre Bulog. Bagi Kemensos sebagai pemegang Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) maka kita sudah melakukan sidak ke beberapa gudang Bulog, pada posisi ini kita melihat rakin aman," tambah dia.

Menurut dia, Kemensos juga melakukan monitoring agar kualitas raskin tetap terjaga, tapi kepentingan untuk bisa memastikan bahwa kualitas raskin layak dimakan itu harus dilakukan oleh tim kooridnasi raksin kabupaten/kota supaya bisa memastikan yang akan dibagikan ke warganya aman.

"Kami sangat berterima kasih kalau masing-masing bupat/wali kota bisa mengecek sendiri ke sub divre sebelum distribusi raskin dilakukan, karena kalau tidak layak makan maka raskin itu akan dihanguskan oleh Bulog jangan sampai terdistribusikan," katanya.

Mensos menambahkan, yang terpenting adalah bupati/wali kota bisa segera mengeluarkan Surat Perintah Alokasi (SPA) sehingga Bulog akan segera mengirim raksinnya pada awal Juni sehingga memasuki Ramadhan, persediaan beras masyarakat aman.

Begitu juga dengan awal Juli, SPA bisa segera dikeluarkan supaya memasuki lebaran beras bagi masuarakat miskin juga terjamin.

"Jadi yang penting adalah ketepatan dan kecepatan SPA supaya distribusi raskin bisa diterimakan sampai ke titik bagi," kata Mensos.

Sebelumnya, dibeberapa tempat ditemukan adanya beras yang tercampur dengan plastik. Polri saat ini masih meneliti zat yang terkandung di dalam beras diduga sintetis atau mengandung bahan plastik dan ditemukan di Bekasi, Jawa Barat.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015