Madrid (ANTARA News) - Lima pertanyaan langsung menggelontor seputar warta yang menyebutkan bahwa Rafael Benitez yang kini masih menjabat sebagai pelatih Napoli disebut-sebut telah "99 persen mendekati pasti" bakal menggantikan Carlo Ancelotti untuk menukangi Real Madrid.

Lima pertanyaan itu diajukan oleh pandit yang khusus mengamati Napoli, Conor Dowley, sebagaimana dikutip dari laman SB Nation. Sebelumnya, Presiden Real Madrid Florentino Perez mengumumkan keputusan pemecatan Ancelotti setelah manajemen klub papan atas La Liga itu menggelar rapat direksi.

Keputusan itu didasari hasil negatif Los Blancos selama menjalani musim 2014/15 dengan serangkaian kegagalan meraih juara Divisi Primera, Copa del Rey, dan Liga Champions.

Agen Carlo Ancelotti, Ernesto Bronzetti menyebut bahwa Benitez telah "99 persen pasti" merapat ke kubu Real Madrid, sebagaimana diwartakan oleh laman Marca.

Conor Dowley (CD) banyak dikenal sebagai pandit yang secara khusus mengamati dan mengulas gaya melatih Benitez di Napoli. Pelatih asal Spanyol itu membesut klub asal Seria A itu selama dua tahun. Pertanyaan mendasarnya, apakah Benitez mampu mengubah Real Madrid?

Pertanyaan pertama soal skema taktik yang bakal diterapkan Benitez jika menukangi Real Madrid. Apakah Benitez  mampu menerapkan skema permainan defensif jika kelak membesut Real Madrid sebagaimana ia pernah terapkan semasa menjadi arsitek di Liverpool?

CD menjawab, "Sedikit sulit menjawab pertanyaan ini jika hanya melihat cara dia (Benitez) melatih di Napoli, karena selama ini pertahanan Napoli tidak terlalu kokoh. Ia kerapkali terlihat cenderung lebih menampilkan taktik yang terlalu konservatif, yakni lamban ketika menyerang dan mendaulat gelandang untuk melapis pertahanan.

Pertanyaan kedua, siapa pemain yang mengambil porsi amat penting manakala Benitez menangani Napoli?
CD menjawab: "Marek Hamsik, meski saya juga tidak yakin bahwa Rafa tahu hal ini. Skema menyerang memerlukan sosok pemain yang memiliki visi bermain. Hanya saja Rafa justru banyak mengistirahatkan dia di bangku cadangan, utamanya ketika menghadapi sejumlah laga berskala besar. Ini boleh jadi dapat membuat sang pemain diterpa frustrasi."

Pertanyaan ketiga, apakah dia (Benitez) bakal meraih sukses jika melatih Real Madrid?
CD menjawab, "Jujur...pertanyaan ini sulit dijawab. Saya tentu punya sederet catatan negatif berkaitan dengan corak dan cara Rafa sebagai manajer, meski ia telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar bersama tim yang memang solid."

"Real Madrid dihuni sejumlah pemain bertalenta, dan soal ini menjadi tantangan bagi dia (Benitez). Ia perlu menyulap semuanya itu agar memang bertuah. Atau ia dapat melakukan rotasi 'untuk menyiapkan sejumlah laga penting' agar tim mampu tampil lebih impresif dan beroleh kemenangan."

Pertanyaan keempat, apakah dia masih kerapkali melakukan rotasi pemain, sebagaimana dikeluhkan Craig Bellamy dalam biografinya?
CD menjawab, "Ya benar. Ia kerapkali melakukan rotasi pemain dengan sejumlah alasan. Ini bisa saja melunturkan kekompakan tim secara keseluruhan. Ia selalu kesulitan mencari untuk menemukan pemain yang tepat, meski penampilan tim terlihat buruk. Hal ini memang menggelikan."

Pertanyaan kelima, bagaimana prestasi dia selama dua tahun menangani Napoli?
CD menjawab, "Jawabannya bervariasi, meski cenderung positif. Benar bahwa ia menghantar Napoli menjadi juara Coppa Italia bahkan mencetak salah satu pemainnya yang mampu menjadi pencetak gol terbanyak pada musim lalu. Ia juga merebut Supercoppa musim ini, hanya saja ada sejumlah pertanyaan kecil seputar harapan yang mamsih harus diwujudkan."

"Napoli hanya finis di posisi ketiga di Serie A musim lalu, kemudian tersingkir dari babak kualifikasi Liga Champions. Mereka kalah dari Atheletico Bilbao. Musim ini justru hasilnya teramat mengecewakan. Penampilan Napoli, utamanya dari aspek penerapan taktik boleh dibilang jauh dari memuaskan."

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015