Kualalumpur (ANTARA News) - Pemimpin mahasiswa Hong Kong, Joshua Wong, Selasa, ditolak masuk ke Malaysia.

Ia dijadwalkan berbicara di Malaysia mengenai gerakan pro-demokrasi Hong Kong dan peringatan pembantaian di Tiananmen, Tiongkok.

Wong adalah pegiat muda "Gerakan Payung", yang melumpuhkan sebagian Hong Kong lebih dari dua bulan pada 2014 dengan unjuk rasa menuntut pemilihan umum yang benar-benar bebas.

"Pada pagi ini, kami mencegah pegiat Hong Kong Joshua Wong masuk Penang. Kami langsung memulangkannya ke Hong Kong dengan penerbangan Dragonair itu juga," kata pejabat imigrasi, yang enggan disebutkan namanya, di bandar udara Penang.

Petugas itu menolak menyebutkan penyebab ditolaknya Wong.

"Pemerintan Malaysia tidak mengizinkan saya memasuki perbatasannya. Memberi penerbangan saya semula untuk balik ke Hongkong," kata Wong sebelumnya, dalam Twitter, seperti dilaporkan AFP.

Dalam cuitan terpisah, ia menambahkan bahwa penolakan itu dilakukan atas "perintah pemerintah". Wong tidak menjelaskan lebih jauh.

Ia dijadwalkan tiba kembali di Hongkong pada sore hari.

Scholarism, kelompok pelajar yang didirikan Wong, dalam akun Facebook mengatakan Wong diundang oleh "pegiat Malaysia".

"Petugas setempat mengambil sebentar paspornya untuk diperiksa saat ia tiba... dan kemudian mencegahnya masuk dan memintanya kembali ke Hong Kong tanpa alasan," katanya.

Wong (18) mengatakan ia diundang untuk berbagi "pengalaman dan pandangan mengenai Gerakan Payung dan insiden 4 Juni", demikian dilaporkan harian South China Morning Post.

Kunjungannya itu dilakukan kurang dari dua minggu sebelum peringatan ke-26 tragedi pembantaian pengunjuk rasa pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen, Beijing pada 4 Juni.

Setiap tahun Hong Kong memperingati tragedi itu dengan menyalakan lilin yang dihadiri oleh ribuan warga di Taman Victoria.

Seorang juru bicara departemen imigrasi Hong Kong mengatakan masuknya penduduk kota itu ke negara lain "di luar kendali pemerintah Hong Kong".

Pihak berwenang Hong Kong tidak memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap Wong.

(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015