Saya kan sebagai mantan Ketua Umum Golkar, bukan sebagai Wakil Presiden
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menampik isu bahwa pemerintah mengintervensi konflik dualisme kepemimpinan Partai Golkar antara Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono.

"Saya kan sebagai mantan Ketua Umum Golkar, bukan sebagai Wakil Presiden," kata Kalla ditemui di Kantor Wapres Jakarta pada Selasa siang.

Menurut JK, ia hanya memfasilitasi upaya perdamaian antara pihak yang berkonflik sebagai amal ibadah.

Kalla mengatakan sebagai mantan Ketua Umum partai berlambang beringin itu bahwa kepentingan ikut serta dalam Pemilihan Kepala Daerah sebagai hal yang utama.

"Apa yang penting dalam Golkar kan Pilkada, yang lain kan jalan bersama-sama walaupun dua," kata JK terkait dualisme kepemimpinan.

Kalla mengatakan jika DPP Golkar telah menyetujui kepemimpinan partai tersebut, maka Komisi Pemilihan Umum dapat menerimanya untuk ikut serta dalam Pilkada.

"Itu saja yang diteken, apa susahnya," kata Kalla terkait.

Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie atau Ical mengatakan pada Sabtu petang (23/5) islah dengan kubu Agung Laksono dilakukan untuk kepentingan pendaftaran calon kepala daerah dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Ical menambahkan hal yang paling penting adalah penjaringan calon kepala daerah yang akan diajukan Golkar dalam pilkada di sejumlah daerah.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Munas Jakarta Agung Laksono pada Selasa mengatakan kesepakatan islah terbatas antara kubu dia dengan kubu Aburizal Bakrie akan tercapai, Kamis (28/5) pekan ini.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015