Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta Tiongkok untuk mempercepat implementasi proyek-proyek investasi kerja sama yang telah disepakati dengan Indonesia sejak beberapa waktu lalu.

"Intinya Presiden meminta eksekusi harus cepat, harus ada percepatan proyek-proyek investasi Tiongkok," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, setelah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu Yandong.

Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu Yandong, melakukan kunjungan kenegaraan selama lima hari ke Indonesia.

Kunjungan itu untuk menindaklanjuti kunjungan pejabat tinggi Tiongkok lainnya, setelah Presiden Xi Jinping menjejakkan kaki ke Indonesia pada bulan lalu untuk menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta dan Bandung.

Kunjungan Liu bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama antar warga kedua negara di beberapa bidang seperti, pendidikan, sains, dan teknologi, kebudayaan, kesehatan, olahraga, media, dan pemuda.

Pratikno menambahkan pada kesempatan itu Wakil PM Tiongkok Liu Yandong menyampaikan keinginannya untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia.

"Wakil PM Liu menginginkan kerja sama yang lebih luas di bidang pendidikan, kerja sama forum rektor. Sebenarnya ini kesepakatan sudah lama tinggal implementasinya saja," katanya.

Setelah bertemu Presiden Jokowi, Liu berencana untuk meluncurkan mekanisme pertukaran antar warga kedua negara, selain juga akan memberikan pidato di Universitas Indonesia.

Liu juga akan berkunjung ke Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Di Bali, ia akan menghadiri dialog dengan pejabat tingkat tinggi mengenai pertukaran antar warga antara Tiongkok dengan negara kawasan Asia Tenggara.

Menurut data yang dimiliki Pemerintah Tiongkok, pada 2014 kedua negara telah mencatatkan 1,53 juta warga yang saling kunjung.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015