Zurich (ANTARA News) - Pemilihan presiden FIFA tetap digelar di Zurich pada Jumat pekan ini meski badan sepak bola dunia itu diguncang kasus korupsi.

Tujuh anggota Eksekutif FIFA ditangkap Kepolisian Swiss karena diduga terlibat kasus "mismanajemen dan pencucian uang dalam kaitan dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2018 dan 2022".

Ketujuh pejabat FIFA itu dituduh telah menerima suap ribuan dolar AS. Direktur komunikasi FIFA, Walter De Gregorio menegaskan bahwa upaya reformasi terus dilakukan organisasi sepak bola dunia itu.

"Ini bagi bagi FIFA," katanya dalam jumpa pers yang digelar di Zurich pada Rabu waktu setempat. "Ini sungguh menyakitkan, memang tidak mudah (menerima warta) ini, meski semuanya mengonfirmasikan bahwa kami berada di jalur yang benar," katanya sebagaimana dikutip dari laman BBC.  

Ketujuh pejabat itu ditangkap polisi di sebuah hotel di Zurich pada Rabu dini hari waktu setempat. Federal Office of Justice (FOJ) Swiss mengungkapkan bahwa penangkapan itu dilaksanakan berdasarkan permintaan Kantor Kejaksaan di New York, AS. Untuk itu, kasusnya akan dilimpahkan ke Kejaksaan New York.

"Indikasinya tuduhan korupsi, yang dilakukan sistematis dan terencana," kata jaksa di New York, Loretta Lynch. "Kasus itu berlangsung sekurang-kurangnya merentang dalam dua generasi dari pejabat sepak bola. Mereka diduga memanfaatkan dan menyalahgunakan jabatannya untuk mengeruk jutaan dolar dengan menerima suap dan uang pelicin."

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015