Nairobi (ANTARA News) - Lembaga margasatwa Kenya pada Rabu (27/5) menghentikan pemindahan hewan badak hitam ke habitat baru karena tiga badak mati hanya satu pekan setelah dipindahkan.

"Otopsi oleh tim dokter hewan kami mengungkapkan dua badak mati akibat komplikasi yang muncul dari sakit di bagian perut bawah. Badak ketiga mati akibat komplikasi obat bius selama penangkapan dan upaya untuk menyadarkannya tidak berhasil," kata Dinas Margasatwa Kenya (KWS).

Secara keseluruhan 14 badak hitam telah dipindahkan dari Suaka Margasatwa Lewa (LWC) dan Taman Nasional Danau Nakuru ke Suaka Margasatwa Sera di Kabupaten Samburu di Kenya Timur sampai Minggu (24/5), kata KWS.

Itu adalah untuk pertama kali bagi masyarakat setempat untuk bertanggung jawab bagi perlindungan dan penanganan spesies yang sangat terancam tersebut. Pelestarian badak hitam di Suaka Margasatwa Sera akan menjadi dorongan penting bagi pariwisata di daerah itu.

Lembaga margasatwa tersebut menyatakan enam badak dari Taman Nasional Nairobi tak jadi dikirim dan satu tim dokter hewan telah disiagakan untuk melakukan pemantauan klinis atas sisa 11 badak yang dipindahkan.

Perburuan gelap secara besar telah mengakibatkan kemerosotan tajam populasi badak hitam, dan jumlah badak hitam tak lebih dari 3.000 saat dilaporkan pada 1993. Namun, jumlahnya naik jadi hampir 5.000 belakangan ini, berkat upaya pelestarian dan anti-perburuan gelap.

Di Kenya, populasi badak hitam telah naik dari 381 sejak 1987 jadi sebanyak 640 pada saat ini dan diperkirakan bertambah lagi dalam waktu dekat, demikian laporan Xinhua.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015