Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR Slamet Junaidi meminta agar industri memprioritaskan penyerapan garam konsumsi yang sudah mampu diproduksi petani lokal.

"Kalau (impor) garam industri, kami tidak melarang, tapi jangan terjadi seperti sebelum-sebelumnya, industri mengimpor garam tapi garam rakyat tidak diserap," kata Slamet Junaidi di Jakarta, Kamis.

Anggota DPR dari daerah pemilihan Madura tersebut mengatakan para petani garam di Madura "legowo" apabila importasi garam industri masih dilakukan, mengingat belum mampu diproduksi di dalam negeri.

Junaidi menyayangkan adanya produsen pengimpor garam yang berlaku curang dengan mengimpor garam industri berlebih, sehingga kelebihannya digunakan untuk garam konsumsi.

"Untuk itu, kami membutuhkan bantuan Kementerian Perindustrian untuk melakukan audit sebelum importasi garam dilakukan oleh industri," tambah Junaidi.

Menurut dia, produksi garam di Madura, Jawa Timur, sendiri berkontribusi sekitar 50 persen dari total produksi garam nasional, dan terserap 80-90 persen pada 2015.

Angka tersebut meningkat drastis, di mana pada tahun sebelumnya, penyerapan garam petani lokal hanya mencapai 20 persen dari total produksi di Madura.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015