Banyak negara mempraktekkan wajib militer, paling tidak generasinya terbantu mendisiplinkan diri secara pribadi, preventif, dan bisa mengantisipasi pengaruh lingkungan yang luar biasa sekarang ini dimana akses teknologi sangat terbuka,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Legislator DPR RI Lukman Edy mengatakan Undang-Undang Wajib Militer bisa menciptakan pribadi yang disiplin sehingga perlu diberlakukan bagi pemuda dalam hal internalisasi nilai-nilai kebangsaan yang mulai luntur.

"Banyak negara mempraktekkan wajib militer, paling tidak generasinya terbantu mendisiplinkan diri secara pribadi, preventif, dan bisa mengantisipasi pengaruh lingkungan yang luar biasa sekarang ini dimana akses teknologi sangat terbuka," katanya ketika di Pekanbaru, kemarin.

Menurutnya UU, Wajib Militer kepada pemuda sekarang ini penting karena sudah banyak yang tidak disiplin. Hal itu ditunjukkan dengan berbagai cara seperti ketika ada program masyarakat sekitar, banyak yang tidak disiplin.

Tidak disiplin, kata dia, tidak hanya soal tidak baiknya akhlak anak muda, namun lama-lama juga menyentuh persatuan kesatuan bangsa. Tentunya, lanjut dia, semua pihak tidak ingin Indonesia nantinya hanya tinggal dalam sejarah.

Ditambahkannya bahwa saat ini ada yang kosong dalam jiwa generasi muda. Oleh karena itu, UU Wajib Militer ini sangat dibutuhkan oleh bangsa kita sekarang di tengah kerawanan akan konflik horizontal akibat berbagai macam perbedaan.

"Kalau tidak dikelola dari sekarang generasi muda akan putus dengan kesejarahannya dan memiliki paham sendiri," ucap Wakil Ketua Komisi II ini.

Menurutnya, paham yang lepas dari kesejarahan para pendiri bangsa akan merusak tatanan negara. Oleh karena itu, wajib militer bisa menjadi suatu jembatan.

UU ini, lanjut dia, sebenarnya sudah pernah diwacanakan pada DPR periode lalu. Namun tidak direspon karena masih adanya ketakutan akan militerisasi.

"Wajib Militer sudah sempat disinggung dalam pasal di UU Ketahanan Negara. Saat ini pilihannya bisa dititipkan ke UU Ketahanan Negara atau buat UU sendiri," ujar legislator dari FRaksi PKB asal Riau itu.

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015