Ini paradigma baru dalam pembangunan untuk pengembangan kemanusiaan, tingkatkan daya saing internasional dan produk nasional, serta kemandirian ekonomi,"
Den Haag (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Sri Adiningsih kepada masyarakat di Belanda menjelaskan keseriusan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun kerja sama asing berbasis kemandirian untuk kesejahteraan manusia.

"Ini paradigma baru dalam pembangunan untuk pengembangan kemanusiaan, tingkatkan daya saing internasional dan produk nasional, serta kemandirian ekonomi," ujarnya dalam diskusi Indonesia Update 2015 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, Belanda, Kamis.

Dikemukakannya, Pemerintah RI menempatkan manusia sebagai subyek utama pembangunan yang mandiri, agar berdaya saing di kancah internasional.

"Salah satu kegiatan andalan pemerintah melalui program Kartu Indonesia Cerdas, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera," ujarnya.

Pemerintah Indonesia juga menyiapkan Kartu Layanan untuk Penyandang Keterbatasan Fisik agar kalangan disabilitas lebih terjamin kesejahteraannya.

Selain itu, Indonesia mengutamakan kemandirian untuk sejumlah produksi, termasuk pangan dan energi walau memperhitungkan kondisi global.

Indonesia juga terbuka untuk investasi asing di bidang infrastruktur, antara lain bisnis kereta api, pelabuhan bisnis dan jalur transportasi darat.

"Indonesia menempatkan proyek tol laut agar komoditas melalui jalur laut menjadi lebih murah dan efisien sesuai kebutuhan pebisnis," katanya.

Berkaitan dengan kondisi itulah, ia menambahkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengurangi subsidi bahan bakar minyak untuk dialihkan ke biaya pembangunan infrastruktur sebagai daya dukung pembangunan berdampak jangka panjang bagi masyarakat.

Kegiatan Indonesia Update 2015 yang diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika melibatkan nara sumber Sri Adiningsih, pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti dan Wakil Rektor Universitas Indonesia Bambang Wibawarta dan Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kominfo Freddy Herman Tulung.

Diskusi tersebut dipimpin Wakil Duta Besar RI di Den Haag, Ibnu Wahyutomo, itu dihadiri sejumlah kalangan warga Belanda, mahasiswa Indonesia dan komunitas pemerhati Indonesia di Negeri Kincir Angin.

Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015