Buenos Aires (ANTARA News) - Seorang hakim Argentina Kamis waktu setempat memerintahkan penangkapan tiga pengusaha yang dicari oleh Amerika Serikat yang terlibat dalam penyelidikan korupsi di FIFA. Hakim ini memperingatkan mereka akan menjadi buron jika tak mau menampakkan diri.

Para pengusaha pemasaran olah raga Argentina bernama Alejandro Burzaco, Hugo Jinkis dan putranya Mariano Jinkis adalah termasuk dari 14 pejabat FIFA dan pengusaha yang dituduh AS terlibat dalam suap gila-gilaan dalam badan sepak bola dunia.

Setelah AS dan Argentina menangkap mereka, para pengacara mereka meminta mereka diperbolehkan tetap bebas dengan syarat mereka akan hadir secara sukarela untuk ekstradisi.

Hakim Marcelo Martinez de Giorgi menolak permintaan itu dan mengatakan Argentina akan mengumumkan ketiga orang itu "buronan" jika tidak mematuhi panggilan pihak berwenang.

Namun keputusan itu masih bisa banding.

Sementara itu para jaksa Argentina mengatakan mereka telah melancarkan investigasinya sendiri terhadap tiga pengusaha itu atas tuduhan penggelapan pajak, pemerasan dan pencucian uang.

Persembunyian ketiga pria ini tidak diketahui, kata para pejabat Argentina.

Burzaco mencuit Selasa lalu dari London bahwa dia sedang di jalan menuju FIFA di Zurich di mana badan sepak bola dunia itu akan menggelar pertemuan dan pemilihan presidennya.

Burzaco (50) adalah pengontrol induk perusahaan pemasaran olah raga Torneos y Competencias.

Perusahaan ini mengelola hak siar kejuaraan Argentina dari 1992 sampai 2009 dan kemitraann dengan warga AS Aaron Davidson yang ditangkap Rabu silam di Zurich memegang hak siara untuk Copa America tahun ini di Chile.

Hugo Jinkis 70) dan Mariano (40) menguasai induk perusahaan pemasaran olah raga Full Play yang memegang hak siar televisi untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan.

Dua perusahaan itu, bersama dengan Traffic Sports USA milik Davidson, mengelola bersama hak siar televisi untuk Copa America mendatang yang akan mulai bulan depan.

Jaksa AS mendakwa korupsi hak siar televisi, hak tuan rumah turnamen dan kontrak-kontrak sponsor sepak bola itu melibatkan suap lebih dari 150 juta dolar AS, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015