Peristiwa yang baru terjadi memunculkan pertanyaan bahwa pertandingan telah digiring ke dalam kenistaan dan kami butuh perubahan."
Wellingon, Selandia Baru (ANTARA News) - Presiden Federasi Sepak Bola Selandia Baru (NZF) Mark Aspden menyatakan dukungannya untuk Pangeran Ali bin Al Hussein menjadi presiden FIFA kendati 11 negara anggota Konfederasi Sepak Bola Oseania sepakat mendukung Sepp Blatter.

"Peristiwa yang baru terjadi memunculkan pertanyaan bahwa pertandingan telah digiring ke dalam kenistaan dan kami butuh perubahan," kata Mark Aspden dilansir dari Reuters, Jumat.

"Kami sudah melihat calon terbaik yang kami yakini mampu memimpin organisasi (FIFA) ke depan. Kami tidak percaya reformasi dapat terjadi di bawah kepemimpinan Presiden Blatter," katanya.

Blatter yang mengincar jabatan kelimanya menolak mundur sebagai pucuk pimpinan FIFA setelah terjadi skandal korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat di organisai sepak bola dunia itu.

Akibatnya, Blatter kehilangan dukungan dari Eropa, sementara Australia, Amerika Serikat dan Kanada juga akan memilih Pangeran Ali.

Selandia Baru menolak memilih Blatter karena sikap tidak bertanggung jawab atas skandal yang terjadi di FIFA bertentangan dengan norma di Selandia Baru.

"Jika organisasi di sini (Selandia Baru) bermasalah etika maka tidak mungkin petingginya tidak mundur dalam situasi seperti itu," cetusnya.

Aspden mengatakan sikapnya untuk berpaling dari Blatter tidak bermaksud untuk mempengaruhi suara dari 10 negara Konfederasi Sepak Bola Oseania.

"Saya rasa teman-teman harus bisa mengambil posisi yang berbeda pada isu-isu penting tanpa berdampak pada persahabatan secara keseluruhan," tambahnya.

"Keputusan kami berdasarkan pada apa yang terbaik bagi perkembangan sepak bola Selandia Baru," kata Aspden.

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015