... Senin, pejuang Houthi mengalami pemunduran yang signifikan di wilayah selatan untuk pertama kalinya dalam dua bulan...
Aden, Yaman (ANTARA News) - Pertempuran sengit meletus di Yaman Selatan dekat bandar udara Aden, Jumat, ketika milisi muslim Sunni menyerang pemberontak Houthi guna mendorong kelompok radikal tersebut ke luar wilayah, kata warga dan para milisi.

Pasukan pimpinan Arab Saudi juga melakukan empat serangan udara di pangkalan militer dekat bandara Aden, kata seorang sumber dari kelompok milisi selatan kepada Reuters.

Pasukan tersebut memulai serangan udara di Yaman sejak 26 Maret dalam upaya untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang melarikan diri pada Maret, setelah pemberontak Houthi dukungan Iran merebut ibu kota Sanaa, September, dan kemudian merangsek masuk ke Yaman bagian tengah dan selatan.

Aden merupakan kota pusat komersial di Yaman. Bandara di sana telah ditutup sejak pertempuran dimulai, namun pelabuhannya justru menjadi akses sporadis bantuan kemanusiaan yang masuk ke negara itu.

Houthi yang beraliran Syiah dan para pasukan setia mantan Presiden Ali Abdullah Saleh terkonsentrasi di sekitar distrik Aden, seperti Khor Maksar, Crater dan Moalla.

Pertempuran di Khor Maksar sendiri telah menewaskan empat pejuang milisi selatan dan 15 pejuang Houthi hingga hari ini, kata sumber dari pihak milisi.

Serangan udara intensif aliansi Arab Saudi juga dilaporkan terjadi malam lalu oleh penduduk di Saada, wilayah yang berbatasan dengan Arab Saudi di sebelah barat laut Yaman. Serangan tersebut juga menargetkan situs penyimpanan senjata di Sanaa, kata warga.

Pada Senin, pejuang Houthi mengalami pemunduran yang signifikan di wilayah selatan untuk pertama kalinya dalam dua bulan berlangsungnya perang saudara ketika milisi Sunni memukul mundur mereka dari Dalea, sekitar 170 km sebelah utara dari Aden.

Milisi Sunni, yang menyebut kelompok mereka Perlawanan Selatan, adalah kelompok pejuang tanpa sekutu yang mengangkat senjata untuk melawan Houthi.

Pembicaraan damai yang disponsori PBB, yang direncanakan akan diselenggarakan di Jenewa pekan ini, ditunda akibat masih terjadi pertempuran sengit.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015