Berlin (ANTARA News) - FIFA semestinya bukan hanya melengserkan Sepp Blatter namun juga mengakhiri adu penalti, gurau Perdana Menteri Inggris David Cameron pada konferensi pers yang berlangsung Jumat di Berlin bersama Kanselir Jerman Angela Merkel.

Setelah mengatakan melalui konferensi pers bahwa presiden FIFA semestinya menyingkir setelah adanya dugaan korupsi di tubuh badan pemerintahan sepak bola dunia itu, Cameron bergurau mengenai trauma adu penalti Inggris di turnamen-turnamen besar, di mana mereka selalu kalah -- dan seringnya kalah dari Jerman.

"Saya berpikir tidak ada hal lain apapun untuk ditambahi pada isu sepak bola -- meski demikian, tentu saja, mungkin ini merupakan kesempatan untuk mengatakan bahwa kita semestinya tidak lagi memiliki adu penalti," kata Cameron dengan datar.

"Saya pikir di masa yang akan datang kita semestinya terus bermain sepanjang yang diperlukan, maka kita berada di level yang sama antara Inggris dan Jerman -- dua negara sepak bola terhebat di dunia."

Sejak adu penalti diperkenalkan di turnamen-turnamen besar, Inggris telah kalah dari tiga adu penalti di Piala Dunia, dan tiga dari empat adu penalti di Piala Eropa.

Jerman, sebaliknya, memenangi keempat adu penalti yang diikutinya di Piala Dunia, dan dua dari tiga adu penalti di Piala Eropa, ketika mereka mengonversi 17 gol dari 18 penalti.

Pada pertemuan-pertemuan langsung, Jerman menorehkan luka mendalam kepada Inggris dengan dua kali menyingkirkan mereka di semifinal melalui adu penalti. Di Piala Dunia 1990 sebelum Jerman menjuarai turnamen itu, dan pada Piala Eropa 1996 ketika Tim Panser menyingkirkan sang tuan rumah. Demikian laporan Reuters.

(Uu.H-RF/A020)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015