Menggubah sebuah lagu berdasarkan karya Andrea Hirata, menurut Meda, tidaklah mudah. Alasannya, karya Andrea Hirata memang sudah sangat puitis dan penuh metafora. Meda bahkan mengaku tidak PD saat harus membuat lagu berdasarkan karya penulis yang novel pertamanya, Laskar Pelangi, sudah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa itu.
"Sempat deg-degan juga sih saat membuat lagu ini. Tapi akhirnya aku justru mengambil beberapa kata dari novel seperti 'keluarga langit', 'biru karena rindu', dan banyak lagi kata-kata indah yang aku masukkan ke dalam lagu. Justru membuat lagu dari novel Bang Andrea sangat membantuku. Dalam proses pembuatannya, Bang Andrea juga memberi masukkan sih, aku mengerjakan melodinya dulu baru lirik," kata Meda Kawu di Jakarta, Sabtu.
Proses pembuatan lagu tersebut dikatakan Meda memakan waktu sekitar satu bulan, sejak Bulan April hingga awal Mei.
"Aku kan sering satu project sama Andrea Hirata, saat diberi tahu buku terbarunya aku langsung inisiatif membuat lirik lagunya, aku baca buku itu bahkan sejak sebelum buku selesai," kata Meda.
Selain terinspirasi dari kisah Sabari dan Zorro, sepasang ayah dan anak yang dikisahkan dalam novel Andrea Hirata, Meda juga terinspirasi oleh lagu "Dance with My Father" yang dipopulerkan Luther Vandros.
"Aku suka banget sama lagu Dancing with My Father, terus aku juga baca buku Ayah-nya Bang Andrea. Aku langsung buat liriknya, lagu Hai Ayah memgandung kata-kata dalam buku itu yang sekiranya bisa menyentuh pendengar seperti 'keluarga langit', dan yang terpenting harus ada kata ayahnya." Setelah membaca novel, ada satu bagian yang paling menyentuh Meda.
"Ini bukan spoiler tapi aku paling sedih saat tokoh utamanya namanya, Sabari, harus dipisahkan dengan anaknya, Zorro saat Zorro berumur tiga tahun," kata Meda yang sangat menyukai novel tersebut karena ada unsur "kejutan" di akhir cerita.
Lagu Hai Ayah, termasuk menjadi lagu pertama yang dibuat Meda. Sebelumnya, penyanyi tersebut telah menelurkan satu album berjudul "Single People in the World" dan bekerja sama dengan Andrea Hirata untuk beberapa film termasuk Endensor.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
