Selama ini kita hanya mengejar harta yang bersifat semu. Kita mengabaikan mustika dalam diri kita yakni benih kebuddhaan sehingga hidup kita bergelimang keserakahan dan kemarahan sehingga tidak bahagia...."
Magelang (ANTARA News) - Umat Buddha dan masyarakat yang berkunjung ke Candi Borobudur menjelang Waisak 2559 BE/2015 pada Selasa malam memilih berfoto-foto ria dengan latar belakang candi itu.

Kebanyakan pengunjung mengabadikan gambar mereka di halaman sisi timur candi di samping obor yang menerangi sekeliling Candi Borobudur.

"Momen berfoto-foto pada malam hari jarang bisa dilakukan di Borobudur," kata Susilo, seorang pengunjung dari Yogyakarta.

Sementara acara detik-detik Waisak 2559 BE/2015 pada pukul 23.18 WIB dilakukan di halaman barat Candi Borobudur.

Sebelumnya ribuan umat Buddha mengikuti Dharma Santi Waisak di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur yang dihadiri Presiden Joko Widodo.

Bhiksu Tadisa Mahastavira dalam pesan Waisaknya mengatakan perayaan Waisak memperingati tiga peristiwa agung yakni kelahiran Sang Buddha, pencapaian pencerahan, dan wafat Sang Buddha Sakyamuni, termasuk memperingati ulang tahun semua Buddha yang telah membabarkan kebenaran dan membebaskan manusia dari kebodohan.

Ia mengatakan setiap makhluk mempunyai benih Buddha, dapat mengembangkan kesadaran Buddha dan dapat menjadi Buddha.

"Selama ini kita hanya mengejar harta yang bersifat semu. Kita mengabaikan mustika dalam diri kita yakni benih kebuddhaan sehingga hidup kita bergelimang keserakahan dan kemarahan sehingga tidak bahagia. Sekarang kita harus menyadari benih kebuddhaan," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015