Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), dipicu pelemahan dolar AS dan kekhawatiran atas Yunani yang dililit utang.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 5,7 dolar AS, atau 0,48 persen, menjadi menetap di 1.194,40 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Emas mendapat dukungan karena Indeks Dolar AS turun 1,75 persen menjadi 95,73 pada pukul 18.11 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan menguat, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi para investor.

Logam mulia juga diberi dukungan tambahan karena ketidakpastian atas masa depan Yunani, mendorong investor beralih ke emas sebagai aset "safe haven".

Bank Sentral Eropa (ECB) berpotensi memaksa Yunani untuk meninggalkan zona euro, namun ECB telah menunjukkan bahwa sangat tidak mungkin, dan mereka tidak ingin Yunani keluar dari zona euro.

Investor juga hati-hati memantau rencana kenaikan suku bunga AS. Para analis awalnya percaya bahwa suku bunga bisa naik pada awal Juni, namun karena data pekerjaan lebih buruk dari yang diperkirakan pada Maret, mereka sekarang merasa bahwa tidak akan terjadi sampai ini turun.

Perak untuk pengiriman Juli naik 11,9 sen, atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada 16,799 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 8,6 dolar, atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 1.112,80 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015