Kondisi panas dan kelembapan rendah bisa menyebabkan dehidrasi karena banyak di antara mereka (jemaah) tidak merasa panas, tetapi sudah terjadi dehidrasi luar biasa."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta calon haji mempersiapkan kondisi fisik mulai dari sekarang agar tubuh kuat menghadapi cuaca yang lebih panas di Tanah Suci.

"Yang punya penyakit tertentu mulai treatment (pengobatan) agar fit pada saat ibadah haji," kata Menag usai pembukaan pembekalan 806 petugas Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) di Jakarta, Rabu (3/6) malam.

Pada musim haji tahun ini, kata dia, cuaca di Arab Saudi lebih panas, bahkan menembus angka 50 derajat Celsius.

"Jadi, tidak hanya finansial yang harus disiapkan, tetapi juga fisik," katanya.

Hal senada dikemukakan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Chaiirul. R Nasution. Dia mengatakan bahwa sebagian besar di antara calon haji Indonesia memiliki risiko kesehatan yang cukup tinggi.

Berdasarkan data kesehatan jemaah haji sebelumnya, 10 diagnosis penyakit terbanyak yang diderita jemaah, antara lain yang berkaitan dengan darah tinggi, diabetes, dan kelainan lemak darah.

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar jemaah haji menjaga kondisi tubuh jangan sampai dehidrasi pada cuaca yang sangat panas. Diperkirakan suhu udara di Arab Saudi pada musim haji bisa menembus angka 53 derajat Celsius.

"Kondisi panas dan kelembapan rendah bisa menyebabkan dehidrasi karena banyak di antara mereka (jemaah) tidak merasa panas, tetapi sudah terjadi dehidrasi luar biasa," katanya.

Pada tahun ini Indonesia akan memberangkatkan 168.800 calon haji dan 806 petugas PPIH yang berasal dari Kementerian Agama (500 orang) dan Kementerian Kesehatan (306 orang).

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015