Harus ada yang mulai mindsetnya untuk memenuhi kebutuhan jangan keserakahan yang diutamakan,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan arah dan pola pikir dari reformasi birokrasi yang sedang gencar dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat bukan keserakahan.

"Harus ada yang mulai mindsetnya untuk memenuhi kebutuhan jangan keserakahan yang diutamakan," kata Mensesneg Pratikno di Jakarta, Jumat.

Pratikno yakin Presiden Jokowi berkomitmen dalam mengubah birokrasi di Indonesia kendati masih banyak pihak yang menganggap proses reformasi ini mengalami pelambatan.

"Selama beberapa bulan melakukan interaksi dengan Jokowi, apa yang diinginkan oleh Presiden dan apa yang ditransfer jadi kebijakan itu dalam pandangan saya masih banyak keinginan dan imajinasi yang belum terealisasi namun saya yakin Presiden masih berkomitmen," ujarnya.

Pratikno juga mengatakan reformasi birokrasi ini sebetulnya bukan konsep yang ada dalam skala makro saja tetapi sudah harus secara mendetail dalam implementasinya.

"Presiden dan Wapres juga sering mengawal proses implementasi reformasi birokrasi, sebetulnya ini bukan konsep skala makro saja tetapi bagaimana reformasi ini bisa memberikan pelayanan lebih cepat, lebih baik dan lebih berguna," katanya.

Dia juga menjelaskan yang sekarang harus dihadapi oleh Indonesia adalah bagaimana caranya memberi lingkungan bisnis yang lebih kompetitif seperti, pemberdayaan BKPM sebagai pintu untuk investasi.

"Lalu hal teknis seperti dwelling time atau brapa waktu yang dibutuhkan untuk memperpendek waktu bongkar muat barang. Tentu hal lain seperti playanan masyarakat, lalu pendidikan, kesehatan juga jadi perhatian," ujarnya.

Pratikno juga mengakui jika reformasi birokrasi membutuhkan waktu dan tenaga yang besar sehingga partisipasi masyarakat sangat penting agar reformasi tersebut bisa terlaksana dengan baik.

"Keinginan tersebut belum terealisasi karena membutuhkan waktu dan tenaga yang besar, termasuk soal reformasi birokrasi yang harus ada partisipasi dari masyarakat, karena hal ini bukan hanya masalah kapasitas tapi juga masalah ketabahan dan kesabaran," ujar Pratikno.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015