Berlin (ANTARA News) - Xavi membawa karir cemerlangnya bersama Barcelona ke akhir yang pas nan emosional ketika dia mengangkat tinggi-tinggi Piala Eropa menyusul kemenangan 3-1 Barcelona dari Juventus pada final Liga Champions Minggu dini hari WIB lalu.

Dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa, Xavi sudah mengumumkan bulan lalu hengkang setelah lebih dari dua dekade bersama klub yang sudah dia ikuti sejak umur 11 tahun yang membuatnya dia memenangkan 25 trofi termasuk empat juara Liga Champions dan delapan juara La Liga.

Dia mendapatkan sambunga luar biasa hangat dari penggemar Barca yang berkerumun pada salah satu sisi Stadion Olimpiade Berlin ketika dia menggantikan Andres Iniesta pada menit 78 pada penampilan ke-767 yang menjadi penampilan terakhirnya bersama Barca sebelum bergabung dengan klub Qatar, Al Sadd.

Mengenakan band kapten untuk terakhir kalinya, pemain berusia 35 tahun itu menciptaka rekor 151 kali tmapil pada kompetisi klub elite Eropa, satu kali lebih banyak dari penjaga gawang Real Madrid yang juga sahabatnya, Iker Casillas.

"Bahkan tidak dalam impian paling baik pun saya bisa sebegitu bahagia. Tak terlukiskan kata-kata, saya tak bisa lagi meminta, pergi dengan cara ini adalah sempurna," kata Xavi kepada televisi Spanyol.

"Sudah ada perasaan nostalgia. Mengetahui bahwa Anda tak akan lagi bermain untuk tim ini adalah berat."

Xavi, yang berancana menjadi pelatih ketika akhirnya dia gantung sepatu, adalah juga dinamo tanpa lelah di jantung permainan Timnas Spanyol.

Dia mengantarkan Spanyol mengakhiri paceklik gelar selama 44 tahun dengan menjuarai Euro 2008 dan lalu memimpin La Roja menjuarai Piala Dunia untuk pertama kalinya pada 2010 dan Piala Eropa lagi dua tahun kemudian.

Xavi hampir saja meninggalkan Barca ketika mereka gagal mengangkat satu pun trofi kejuaraan besar musim lalu dan memutuskan pensiun dari timnas menyusul tersingkirnya Spanyol dari babak pertama putaran final Piala Dunia 2014.

Pelatih Barca Luis Enrique, mantan rekan satu timnya, telah membujuknya untuk tetap di Barca dan dia telah memberikan kontribusi vital ketika klubnya menjadi tim pertama yang meraih dua kali trebel.

Bersama dengan rekan-rekan satu timnya  Iniesta, Lionel Messi dan Gerard Pique, Xavi menyamai rekor mantan gelandang Belanda Clarence Seedorf empat kali mengantarkan timnya menjadi juara Liga Champions, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015