Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memeriksa stok sejumlah komoditas bahan pangan seperti beras, bawang merah, dan cabai.

"Setelah tiba di sini, ternyata pasokan beras, bawang merah, dan cabai cukup. Dan produksi puncak bawang merah nanti di Juni dan Juli," kata Menteri Andi usai melakukan sidak di Jakarta, Senin pagi.

Ia menjelaskan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Bulog untuk menggelar pasar murah sebagai upaya antisipasi kenaikan harga bahan pokok di bulan Ramadhan.

Menteri Andi juga menyatakan akan terus memantau harga komoditas pangan utama dan meminimalisir tindakan impor, khususnya untuk bawang merah dikarenakan ada surplus pasokan.

"Masih ingat kenaikan harga beras di Februari kemarin? Naik 30 persen kan, jadi Rp12.000. Tapi karena kerja sama kita semua, akhirnya tidak impor dan harga kembali stabil," tuturnya mencontohkan.

Dengan melakukan impor, yang akan menjadi korban ialah para petani yang akan kesulitan memproduksi komoditas akibat turunnya harga jual di pasar, tukasnya.

Selain itu, saat ini pihaknya melalui Badan Ketahanan Pangan juga melakukan pengawasan hingga dua kali dalam sehari (pagi dan sore) untuk memantau harga komoditas bahan pokok.

Dari hasil pemantauan diketahui harga rata-rata bawang merah sekitar Rp28.667 per kilogram, bawang putih Rp16.300 per kilogram, cabai rawit merah Rp16.167 per kilogram, cabai rawit hijau Rp13.333 per kilogram.

Selanjutnya, cabai merah besar Rp20.667 per kilogram, cabai merah keriting Rp18.833 per kilogram, kembang kol Rp13.000 per kilogram.

"Untuk beras juga aman. Kami sudah cek di pasar tradisional harganya sekitar tujuh hingga delapan ribu rupiah per kilogram. Untuk harga sejumlah komoditas ini stabil, masih bagus." tutur Menteri Andi.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015