Washington (ANTARA News) - Empat belas wartawan yang tewas selagi peliputan sepanjang 2014 --dua di antaranya jurnalis foto James Foley dan Steven Sotloff yang dipenggal ISIS di Suriah-- mendapat anugerah dari Newseum, Senin waktu setempat, yang memasukkan mereka ke memorial wartawan di Washington ini.

James Foley adalah wartawan paruh waktu untuk GlobalPost, Agence France-Presse (AFP) dan media-media massa Afghanistan, Libya dan Syria, sedangkan Steven Sotloff adalah wartawan Israel berkebangsaan Amerika yang bekerja untuk Time dan Christian Science Monitor.

14 nama baru ini membuat memorial tersebut telah mencatat 2.271 wartawan, fotografer, penyiar dan eksekutif berita dari seluruh dunia, yang gugur selagi bertugas, sejak 1837.

"Adalah benar, dan tepat, jika hari ini kita berhenti sejenak dari kesibukan sehari-hari kita untuk mengenang apa yang telah dilakukan wartawan-wartawan ini, dan mengapa mereka melakukan itu," kata Peter Prichard, CEO Newseum, pada seremoni di museum media massa itu.

John Foley, ayahanda James Foley, menyebut anaknya dan Sotloff memang meninggal dunia secara  mengerikan, namun John "meninggalkan jejaknya sebagai seorang manusia luar biasa yang berusaha membela hak kita untuk tahu."

Gene Policinski, CEO Newseum Institute, menyebut memorial ini sebagai cara menghormati pengorbanan wartawan.

Kesebelas pria dan tiga perempuan yang beroleh penghargaan itu mewakili lebih dari 80 wartawan yang tewas selagi bertugas sepanjang 2014, kata Newseum.

"Keynote speaker" Kathy Gannon dari Associated Press menggarisbawahi bahaya yang dihadapi wartawan dengan mengingatkan lagi kematian koleganya di AP, Anja Niedringhaus, yang tewas akibat sebuah serangan di Afghanistan dan membuat Gannon sendiri cedera.

"Sebagai wartawan, kita menggeluti profesi ini karema kita ingin tahu. Kita yang mendatangi wilayah-wilayah konflik dengan keingintahuan guna memahami mengapa dan bagaimana perang, dan terutama sekali, kita yang  terjebak di tengah orang-orang (bertikai)," kata dia seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015