...warga bisa mendapatkan akses transportasi dengan mudah dan biaya hidup jadi lebih hemat
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di lahan sepanjang pinggir rel kereta koridor Bogor hingga Kampung Bandan, Jakarta milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Kita mau bekerja sama dengan PT KAI untuk membangun banyak rusun di lahan-lahan milik PT KAI. Tentu saja, rusun-rusun itu pasti akan menjadi aset yang bagus untuk pihak KAI," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Stasiun Kota Jakarta, Rabu.

Basuki yang akrab disapa Ahok melakukan tinjauan di Stasiun Kota dan Stasiun Kampung Bandan dengan didampingi Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Benjamin Bukit dan Kepala Daops 1 PT KAI Apriyono.

Menurut Ahok, rencana pembangunan rusunawa di pinggir rel kereta itu terinspirasi oleh Pemerintah India yang juga melakukan hal serupa, selain juga bertujuan untuk menghemat biaya hidup warga.

"Konsepnya nanti akan seperti di India. Di sana, banyak sekali rusun-rusun yang dibangun di dekat stasiun kereta. Dengan demikian, warga bisa mendapatkan akses transportasi dengan mudah dan biaya hidup jadi lebih hemat," ujarnya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan, apabila pembangunan rusunawa tersebut sudah selesai dilakukan, maka Pemprov DKI akan memberlakukan sistem tiket elektronik atau e-ticketing yang juga terintegrasi dengan moda transportasi massal lainnya.

"Jadi, nanti semuanya pakai e-ticketing yang bisa berlaku sampai satu bulan. Mungkin kita juga bisa sekaligus memberikan promo diskon bagi warga rusun yang pakai e-ticketing itu, jadi tidak ada lagi yang tidak pakai kartu elektronik," tutur Basuki.

Selain rusunawa, dia mengungkapkan Pemprov DKI juga berencana membangun flyover  (jalan layang) dan underpass  (terowongan) agar perjalanan kereta bisa lebih lancar.

Juga akan dibangun pasar untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di pinggir rel.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015