Dua emas ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi perjuangan kami di SEA Games 2015,"
Singapura (ANTARA News) - Tim pencak silat nomor seni gerak Indonesia menyabet dua medali emas pada pertandingan SEA Games 2015 di Hall 2 Singapura Expo, Rabu.

"Dari perolehan dua emas dan satu perak pada hari ini puas, namun dari sisi penampilan tidak puas karena mereka tidak berlaga pada penampilan terbaiknya," kata Manajer Tim Indonesia Taslim Azis.

Taslim menyebutkan pada hari pertama sebenarnya membidik sapu bersih tiga emas nomor seni gerak. Namun harus melepas emas nomor tunggal putra.

"Dua emas ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi perjuangan kami di SEA Games 2015," kata Taslim.

Beregu putri Indonesia sumbang medali emas pertama bagi Kontingen Merah Putih setelah menbukukan nilai tertinggi 466. Sedangkan pada nomor ganda putra pasangan Yolla Primadona dan Hendy mengalahkan ganda Singapura dan Vietnam.

"Meski sudah bersama menjadi tim beregu sejak 2012, namun ini emas SEA Games pertama kami, pasalnya 2013 nomor regu putri tidak dipertandingkan di Myanmar," kata salah seorang atlet beregu putri Indonesia Luh Putu Eka Pratiwi seusai pengumuman pemenang medali emas

Emas dari nomor beregu putri sekaligus mengobati kekecewaan kubu Indonesia yang gagal mendulang emas dari nomor tunggal putra yang harus lepas ke tangan Vietnam.

Medali perak nomor ini diraih oleh Singapura dengan nilai 461 dan perunggu diraih Vietnam dengan nilai sama 461 namun kalah nilai kebenaran gerak.

Pada nomor ganda putri yang terdiri dari Luh Putu Pratiwi. Ida Ayu Putu Chandra Murtiadi tampil penuh tenaga dan fokus dalam pertandingan yang berlangsung dalam waktu tiga menit itu.

Regu Indonesia yang juga juara dunia Chiang Mai 2012 dan di Phuket tahun 2013 menjawab tantangan target medali emas yang dicanangkan oleh Satlak Prima.

Ditanya kunci sukses dari pertandingan itu, Luh Putu Eka Pratiwi menyebutkan bahwa mereka salong percaya satu sama lain

Sedangkan laga terakhir pada ganda putra duet Yolla/ Hendy tampil luar biasa. Bahkan keduanya sampai tidak merasakan sayatan-sayatan senjata golok dan clurit yang mereka mainkan.

"Pada pertandingan seperti ini sudah biasa terkena sabetan golok yang kami gunakan. Tapi cuma sayatan kecil di dada dan punggung tidak sampai parah," kata Yolla.

Kedua pesilat yang dibesarkan perguruan Pamur Madura itu memainkan empat jurus tangan kosong, dua golok, serta satu jurus paduia golok dan toya.

Hendy sempat lepas ikat kepalanya, namun tidak mengurangi penilaian pada nomor ganda itu. Keduanya tetap fokus dan menyelesaikan pertandingan dengan nilai tertinggi 575.

Sedangkan pertandingan pencak silat pada hari kedua mempertandingkan babak perempat final nomor tanding.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015