Singapura (ANTARA News) - Indonesia berharap memperoleh medali, kendali medali perunggu, dari cabang olahraga sepak bola yang sangat prestisius dalam SEA Games 2015 di Singapura, namun harus bersaing untuk mendapatkannya dengan Vietnam di Stadion Nasional, Singapura, hari ini.

Harapan Garuda Muda meraih medali itu memang tidak mudah karena menghadapi lawan tangguh yang pasti menginginkan hal serupa sebagai pengukuhan kekuatannya di SEA Games, namun peluang Indonesia terbuka lebar,demikian pantauan Antara dari Singapura,Senin.

Evan Dimas dan kawan-kawan diharapkan bermaina garang pada pertandingan terakhir mereka ini seperti saat mengalahkan tuan rumah Singapura 1-0. Saat bersamaan, mereka seharusnya sudah mengubur kepedihan kalah 0-5 dari Thailand pada semifinal lalu.

Selain sepak bola, peluang Indonesia mendapatkan medali datang dari bola basket putra di mana anak asuh Fictor Roring saat ini sudah menapaki puncak dan tinggal selangkah lagi meraih prestasi tertinggi.

Pada partai puncak itu, Mario Wuysang dan kawan-kawan akan menghadapi  raksasa basket Asia Tenggara, Filipina. Tapi tetap peluang meraih prestasi terbaik terbuka lebar.

Squash juga tidak kalah gesit mengejar medali. Tim putra Indonesia akan berjuang pada semifinal nomor jumbo dobel putra melawan Filipina. Jika menang, Indonesia setidaknya sudah memastikan medali perak.

 "Di nomor ini tidak ada Malaysia. Jadi kekuatan tim yang turun merata. Semuanya punya peluang untuk menjadi yang terbaik," kata manajer tim squash Indonesia, Susilo.

Polo air juga berjuang di babak round robin terakhir. Pertandingan ini juga sangat menentukan untuk meraih medali. Pada pertandingan terakhir tim Polo Indonesia harus menghadapi tuan rumah Singapura.

Cabang bulu tangkis baru menapaki babak semifinal. Indonesia menempatkan beberapa pemain dan diharapkan lolos ke final, apalagi target cabang ini adalah dua emas.

Saat ini, Indonesia sudah mengemas satu medali emas dari nomor tim putra, adapun peluang emas akan datang dari nomor ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015