Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 10,60 poin menyusul masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri dan global.

IHSG BEI dibuka melemah 10,60 atau 0,21 persen menjadi 4.925,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,70 poin (0,32 persen) menjadi 843,35.

Analis Samuel Sekuritas Tiesha Narandha Putri di Jakarta, Senin mengatakan bahwa IHSG BEI mengalami tekanan merefleksikan pelemahan bursa global di tengah ketidakpastian penyelesaian utang Yunani dan penantian hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

"Ketidakpastian permasalahan utang Yunani dan penantian hasil FOMC pada pekan ini akan terus dicermati investor," katanya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, fokus pelaku pasar juga akan tertuju pada terbitnya data neraca perdagangan periode Mei 2015 pada Senin (15/6) ini, serta kebijakan Bank Indonesia terhadap tingkat suku bunga acuan (BI rate) pada 18 Juni 2015 mendatang.

Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa di tengah minimnya sentimen positif pada IHSG, investor berharap data neraca perdagangan dapat menjadi penggerak positif bagi pasar saham domestik.

Di sisi lain, ia mengatakan rangkaian kebijakan pemerintah seperti fasilitas pembebasan pajak dengan jangka waktu tertentu (tax holiday), insentif fiskal bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pembebasan pajak penjualan barang mewah non kendaraan bermotor, pemeberian diskon pada tarif jalan tol, serta percepatan penyerapan APBN pada sektor infrastruktur, dapat mendorong ekonomi domestik.

"Pergerekan IHSG masih sangat dibayangi oleh eksternal. Diharapkan rangkaian data ekonomi donmestik serta kebijakan pemerintah yang dikeluarkan sesuai dengan harapan pasar," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 372,69 poin (1,39 persen) ke level 27.280,54, indeks Nikkei naik 24,11 poin (0,12 persen) ke level 20.407,08, dan indeks Straits Times menguat 4,30 poin (0,13 persen) ke posisi 3.351,97.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015