Jakarta (ANTARA News) - KBRI Hanoi menandatangani Nota Persepahaman (MoU) dengan Hanoi University (HANU) dan Vietnam Dance College untuk memperkuat kerja sama pendidikan dan budaya Indonesia-Vietnam.

Siaran pers KBRI Hanoi yang diterima Antara di Jakarta, Senin menyebutkan dalam rangka 60 tahun hubungan Indonesia dan Vietnam, KBRI Hanoi dan Hanoi University telah menyepakati MoU mengenai Pendirian Pusat Studi Indonesia (PSI) di Hanoi University pada 11 Juni 2015 di Hanoi University.

MoU tersebut ditandatangani oleh Dubes RI untuk Vietnam Mayerfas dan Presiden Hanoi University, Nguyen Dinh Luan. Sesuai MoU, kedua pihak sepakat untuk mendirikan Pusat Studi Indonesia (PSI) di HANU dan KBRI akan menyediakan materi terkait pendidikan dan riset studi Indonesia untuk mendukung PSI.

Sementara itu, hal-hal lain terkait pembiayaan dan rincian program dan proyek akan diatur dalam kesepakatan terpisah.

Pada kesempatan yang sama, Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah dan Hanoi University juga telah menandatangani MoU. Kedua univesitas itu akan bekerja sama dalam hal pertukaran mahasiswa dan staf, melaksanakan riset bersama, pertukaran informasi akademis dan materi perkuliahan dan partisipasi dalam pertemuan dan seminar akademis.

Dalam sambutannya, Dubes RI Mayerfas mengharapkan dengan adanya penandatanganan MoU dan pendirian PSI di HANU makin banyak siswa Vietnam yang mengenal Indonesia dan mendorong mereka untuk menempuh pendidikan di Indonesia.

"MOU ini menandai babak baru dalam hubungan pendidikan Indonesia-Vietnam untuk mendorong kerja sama yang nyata antara kedua negara," kata dia.

Dubes RI juga menyambut baik penandatanganan MoU antara Universitas Tadulako dengan Hanoi University dan berharap dengan MoU tersebut, semakin nyata kerja sama pendidikan antara kedua negara.

Menurut dia, MOU yang ditandatangani dengan HANU merupakan langkah awal, yang perlu segera dilaksanakan oleh kedua pihak dengan dukungan yang konkret.

Sementara itu, Presiden HANU, Nguyen Dinh Luan menyampaikan penghargaannya atas kerja sama dengan KBRI Hanoi yang kini dituangkan dalam bentuk MoU serta berharap MoU tersebut dapat segera dilaksanakan.

Disampaikan juga bahwa setelah berdirinya PSI, diharapkan ke depan Bahasa Indonesia dapat diajarkan secara resmi untuk mahasiswa HANU.

Terkait dengan MoU antara HANU dengan Untad, Luan menyambut baik penandatanganan MoU dengan Untad karena Untad adalah perguruan tinggi Indonesia pertama yang menandatangani MoU dengan HANU dan berharap Pusat Studi Vietnam dapat didirikan di Untad.

Tarian Indonesia

Pada hari yang sama juga telah ditandatangani MoU antara KBRI Hanoi dengan Vietnam Dance College (VDC) mengenai pengajaran tari Indonesia oleh KBRI Hanoi kepada siswa VDC. Sesuai kesepakatan sebelumnya, KBRI Hanoi akan menyediakan tenaga pengajar dan kelas pengajaran tari akan diberikan mulai Agustus 2015 bertempat di kampus VDC.

Sebagai bagian dari promosi budaya Indonesia khususnya Provinsi Sulawesi Tengah, KBRI Hanoi bekerja sama dengan Vietnam Dance College (VDC) menyelenggarakan "Indonesia-Vietnam Cultural Night" di Concert Hall VDC, Hanoi. Cultural Night tersebut menampilkan seni tari dari Sulawesi Tengah yang dibawakan oleh penari dari UNTAD. Rangkaian "Cultural Night" dibuka dengan lokakarya di kampus VDC pada siang hari.

Seni tari yang dibawakan oleh tim tari Untad antara lain Tari Bada Roya dan Tari Nusantara sementara mahasiswi VDC membawakan tarian kontemporer Soldiers soul dan Yem Dao Oi. Hasil lokakarya tim tari Untad dengan mahasiswi VDC adalah secara bersama menarikan tarian Sulsel yakni tari Pontanu dan tari Motaro.

"Indonesia-Vietnam Cultural Night" ini dihadiri oleh sekitar 300 mahasiswa VDC, masyarakat Vietnam, termasuk friends of Indonesia dan warga Indonesia yang berada di Hanoi dan sekitarnya serta diliput secara luas oleh media televisi dan surat kabar Vietnam. 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015