Cleveland (ANTARA News) - Superstar Cleveland Cavaliers LeBron James bisa senasib dengan Jerry West yang menjadi MVP Final NBA 1969 saat timnya Los Angeles Lakers kalah pada final itu, jika dia tidak bisa mengangkat Cavs yang sudah dia janjikan untuk memberi titel juara ketika meninggalkan Miami Juli lalu.

Cavs kini sudah tertinggal 2-3 pada seri final berformat best-of-seven dan akan menghadapi pertandingan keenam di kandangnya di Cleveland esok Rabu.

"Dia melakukan apa pun yang dia bisa untuk memenangkan sebuah kejuaraan. Itulah yang dilakukan pemain terbaik di planet ini," kata guard Cavaliers Mike Miller. "Kami harus terus berusaha dan ketika dia bermain seperti itu kami harus menemukan cara untuk menang."

James sendiri pernah menjadi juara saat berada pada kondisi seperti sekarang. Dua musim lalu, San Antonio sudah memimpin Miami 3-2 namun Heat mampu merebut dua pertandingan terakhir untuk menjadi juara NBA.

James bahkan bermain baik sekali pada game-game di mana timnya terancam tersingkir dengan menghasilkan rata-rata 31,9 poin, 10,1 rebound dan 6,4 assist pada 14 kali kontes semacam itu.

James bisa saja mengalami rekor menang-kalah pada penampilannya di final menjadi 2-4. Yang ketiga bersama Miami dua kali dan Cleveland sekali pada 2007.

Angka itu bukan tandingan prestasi superstar NBA Michael Jordan yang bercatatan fantastis 6 kali menang pada 6 kali final bersama Chicago Bulls pada 1990-an.

Namun lebih dari itu, jika dia berhasil mengantarkan Cavs juara maka itu akan mengakhiri paceklik gelar untuk tim olah raga Cleveland setelah 51 tahun silam pada 1964 Cleveland Browns menjadi juara NFL.

James juga hanya memerlukan 12 poin untuk menjadi salah satu dari enam pemain sepanjang sejarah NBA yang mencapai rekor 5.000 poin dalam playoff. Lima pemain sebelumnya adalah Michael Jordan, Kareem Abdul-Jabbar, Kobe Bryant, Shaquille O'Neal dan Tim Duncan, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015