Jenewa (ANTARA News) - Lebih dari 23.000 pengungsi melarikan diri dari perang di kawasan utara Suriah dan kini berlindung di negara tetangga Turki, demikian badan pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan pada Selasa.

Pada beberapa hari terakhir, kawasan utara Suriah yang berbatasan langsung dengan Turki memang menjadi medan pertarungan antara pasukan Kurdi dengan kelompok garis keras ISIS.

Dengan bantuan pesawat tempur Amerika Serikat, pasukan Kurdi berhasil merebut satu kota di kawasan tersebut.

"Sebagian besar pengungsi baru adalah warga Suriah yang melarikan diri dari pertempuran antara dua seteru militer di dalam dan sekitar kota perbatasan Tel Abyad--yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok garis keras dan berbatasan langsung dengan Akcakale," kata juru bicara UNHCR, William Spindler, di Jenewa kepada sejumlah wartawan.

Dia menambahkan bahwa sekitar 70 persen dari para pengungsi tersebut merupakan wanita dan anak-anak.

"Staf UNHCR di lapangan memberitakan bahwa sebagian besar pengungsi kini kelelahan dan tiba hanya dengan membawa beberapa barang. Beberapa di antara mereka telah berjalan kaki selama beberapa hari," tutur Spindler, seperti dikutip Reuters.

Jumlah total pengungsi tersebut juga mencakup 2.183 warga Irak dari Mosul, Ramadi, dan Fallujah.

Pesawat tempur Amerika Serikat dan sejumlah negara koalisi lainnya telah membombardi kota-kota itu untuk mengusir ISIS.

Secara keseluruhan, Turki kini telah menampung lebih dari 1,7 juta pengungsi Suriah yang terdaftar. Menurut keterangan Spindler, angka tersebut "jauh melampaui penampungan pengungsi di bagian dunia lain."
(Uu.G005)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015