Lagos (ANTARA News) - Militer Nigeria pada Selasa (16/6) kembali menyampaikan tekad mereka untuk melanjutkan perang yang sedang berkecamuk melawan Boko Haram di bagian timur-laut negeri itu.

Kepada Staf Pertahanan di negara Afrika Barat tersebut, Marsekal Udara Alex Badeh, mengeluarkan pernyataan itu di Abuja, ibu kota Nigeria, ketika ia menerima koalisi kelompok masyarakat sipil.

Kepala staf militer itu menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata akan membuat Nigeria terus bersatu.

"Kami dapat menjamin bahwa tak ada peningkatan gangguan yang bisa menghentikan kami menjamin keamanan Nigeria," katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Negara Bagian Adamawa, Borno dan Yobe di bagian timur laut negeri itu telah menghadapi perlawanan paling sengit Boko Haram, yang memulai pembunuhan tanpa kenal kasihan pada 2009.

Lebih dari 13.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas saat kelompok itu berusaha memasukkan hukum Islam ke undang-undang dasar negara paling padat di Afrika tersebut.

Dalam beberapa bulan belakangan, kamp Boko Haram di bagian utara negara dekat perbatasan dengan negara tetangganya menghadapi tekanan kuat dari tentara Nigeria, yang bekerja sama dengan tentara dari pasukan gabungan multinasional.

Pada Selasa pekan lalu (9/6), pemimpin militer Nigeria dan negara tetangganya bertemu untuk membuat rencana menghadapi Boko Haram, sementara Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengambil langkah awal untuk mengalahkan kelompok fanatik itu.

Buhari, mantan seorang jenderal Angkatan Darat, telah menjadi presiden Nigeria sejak 29 Mei dan berjanji memprioritaskan penghentian perlawanan Boko Haram selama enam tahun pemerintahannya.

Para kepala staf pertahanan dari Nigeria, Niger, Chad dan Kamerun dan seorang perwira tinggi dari Benin mengadakan pembicaraan di Abuja untuk menentukan strategi bagi pasukan baru regional yang didukung Uni Afrika melawan petempur Boko Haram.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015