"The key to a happy life is to accept you are never actually in control" (Kunci hidup bahagia adalah menerima bahwa dirimu tidak benar-benar mengendalikan segalanya).

Ucapan bijak itu dicetuskan oleh CEO Maserani Corporation, Simon Masrani (Irrfan Khan), pebisnis nyentrik yang memegang kendali atas taman hiburan "Jurassic World", terletak di Isla Nublar, sebuah pulau di kawasan perairan negara Kosta Rika.

Di dalam "Jurassic World", sekitar 20 ribu orang setiap orang berkunjung untuk melihat dinosaurus yang dihidupkan kembali melalui teknologi rekayasa genetika yang rumit dan termutakhir.

Namun, perolehan laba taman hiburan tersebut mulai menurun sementara biaya operasional terus menanjak tinggi sehingga para investor juga berpikir dua kali untuk berinvestasi.

Untuk itu, Masrani mengusulkan kepada Dr Henry Wu (B.D. Wong), yang merupakan Kepala Divisi Genetika Jurassic World, untuk membuat dinasaurus baru melalui rekayasa genetika sehingga tercipta mahkluk baru yang lebih besar dan lebih menarik pengunjung.

Makhluk hasil modifikasi gen berbagai dinosaurus itu kemudian dinamakan Indominus Rex, yang memiliki ukuran sebesar dinosaurus terganas yang pernah ada, Tyrannosaurus Rex.

Kepanikan melanda pengelola Jurassic World, mengingat Indominus Rex lolos di saat taman hiburan itu masih dipenuhi puluhan ribu wisatawan.

Tugas menghentikan mahkluk yang telah menghabisi dinosaurus lainnya juga menjadi penting agar tidak berjatuhan banyak korban jiwa lagi.

Memuaskan Visual

Secara visual atau kasat mata, tampilan Jurassic World memuaskan karena memenuhi hasrat fantasi terutama anak-anak yang membayangkan sebuah taman hiburan yang berisi dinosaurus asli yang sebenarnya telah punah jutaan tahun silam.

Sejumlah kreativitas juga terbukti berhasil ditampilkan oleh tim artistik film berdurasi 124 menit itu, seperti atraksi memberi makan T-Rex di mana penonton menyaksikannya di batang pohon besar yang telah dilobangi dan dipasang kaca pelindung.

Selain itu, terdapat juga atraksi memberi makan Masososaurus (buaya raksasa) yang mengingatkan kepada seperti atraksi memberi makan ikan paus.

Begitu pula ada tempat bermain bagi anak-anak kecil dengan dinosaurus mini dengan didampingi oleh pelatih dinosaurus tersebut.

Sedangkan dari segi cerita, film ini mencoba mengangkat sisi pentingnya manusia untuk menghargai alam dan tidak hanya menganggap mahkluk hidup sebagai aset yang dapat dikendalikan dan bermanfaat sebagai angka dalam jumlah rugi-laba dalam pembukuan perusahaan.

Hal itu terpersonifikasi dalam sosok Indominus Rex, dinosaurus jadi-jadian yang dibuat oleh perusahaan pengelola Jurassic World hanya dengan tujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Namun, tidak terpikir bahwa dinosaurus yang berasal dari gabungan gen beragam mahkluk hidup itu juga dapat mengembangkan intelijensinya sehingga juga berbalik menyerang manusia yang menciptakannya.

Dari sisi penerimaan tiket, Jurassic World juga memecahkan sejumlah rekor pemasukan di seluruh dunia.

Berdasarkan data ensiklopedia dunia maya Wikipedia, film yang menghabiskan dana anggaran sekitar 150 juta dolar AS itu ternyata dapat meraup hingga 549,5 juta dolar AS pada saat pekan perdana penampilannya.

Hal tersebut juga memecahkan rekor sebagai film pertama yang pertama kali dapat menghasilkan pemasukan hingga lebih dari 500 juta dolar AS hanya dalam jangka waktu satu pekan.

(T.M040/B/C004)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015