Moskow (ANTARA News) - Fabio Capello terancam dipecat sebagai manajer Rusia dan sinyal itu terlihat setelah menteri olahraga negara itu mengatakan keputusan tentang masa depan pria asal Italia tersebut sudah diambil.

"Tidak ada rahasia, kita sudah mengambil keputusan tertentu (sekitar nasib Capello)," kantor berita ITAR-TASS mengutip Menteri Vitaly Mutko pada Rabu.

"Semua pertanyaan mengenai manajemen timnas akan diselesaikan sebelum akhir bulan," kata menteri.

Mantan manajer Inggris Capello - yang terkenal sebagai pelatih internasional dengan bayaran tertinggi - berada di bawah tekanan yang terus meningkat setelah melewati masa suram dengan hasil babak kualifikasi Rusia di Euro 2016.

Agency R-sport mengutip sumber serikat sepak bola yang tidak bersedia menyebutkan namanya mengatakan bahwa pengumuman resmi tentang kepergian Capello akan dilakukan setelah kedua tim menuntaskan sejumlah besar kemungkinan biaya yang akan dikenakan saat membeli dia dan keluar dari kontrak-nya.

"Keputusan sudah diambil. Tapi masih ada beberapa teknis rincian tentang ukuran kompensasi untuk membatalkan kontrak Capello," demikian Agency melaporkan.

Laporan pers juga mengatakan bahwa RFU sedang mempertimbangkan tiga calon pengganti yang baru, pelatih kepala CSKA Leonid Slutsky, manajer FC Krasnodar Oleg Kononov dan mantan asisten pelatih Rusia Alexander Borodyuk.

Sementara itu, RFU mengatakan pada Rabu bahwa tidak ada keputusan resmi tentang nasib Capello yang telah diambil.

"Sehubungan dengan informasi tentang kemungkinan Capello pensiun RFU ingin menginformasikan bahwa tidak ada keputusan resmi atas kasus ini yang telah diambil," kata situs resmi organisasi.

"Pertanyaannya akan dibahas di pertemuan komite eksekutif RFU berikutnya,"

Pertemuan Dewan Eksekutif RFU berikutnya diperkirakan akan berlangsung pada Rabu, 24 Juni.

Awal pekan ini Capello menyaksikan kekalahan 1-0 timnya di kandang dari pemuncak Grup G Austria pada kualifikasi Euro 2016.

Kekalahan dan atas semua kinerja tim yang buruk menyebabkan meluasnya kemarahan dan beberapa seruan keras untuk segera memecat Capello.

"Ini jalan buntu untuk tim nasional," demikian headline di halaman depan harian Sport Ekspres setelah kekalahan pada hari Minggu.

"Capello membuat tim lily menjadi pengecut," kata mantan legenda

Spartak Moscow dan bek internasional Soviet Yevgeny Lovchev kepada koran Sport Soviet.

"Tim, yang ia (Capello) ambil alih pada tahun 2012, lebih kuat daripada skuad-nya saat ini. Ini indeks sebenarnya dari pembinaan karyanya."

Dengan hanya delapan poin dari enam pertandingan kualifikasi sejauh ini, Rusia harus berjuang keras untuk membuatnya bisa melaju ke babak final di Perancis tahun depan membuntuti tim peringkat kedua Swedia dengan selisih empat poin dengan hanya dua tim teratas yang otomatis akan lolos.

Pertandingan kualifikasi Rusia berikutnya adalah laga penentu yang berpotensi di kandang Swedia pada 5 September dan dilanjutkan dengan bertandang ke Liechtenstein tiga hari kemudian. Demikian laporan AFP.

(Uu.D011/A016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015