Jakarta (ANTARA News) - Ekspor nonmigas sepanjang Januari-Mei 2015 ke beberapa negara mitra dagang antara lain Swiss, Tanzania, Algeria, India, Taiwan, Malaysia, dan Arab Saudi, masih menunjukkan peningkatan signifikan.

Dalam siaran persnya, Rabu, Kementerian Perdagangan menyebutkan ekspor nonmigas ke Swiss tumbuh signifikan lebih dari 1.800 persen, sedangkan ekspor ke Tanzania naik sebesar 154,8 persen, Algeria 53,0 persen, Arab Saudi 21,1 persen, India 11,9 persen, Taiwan 5,1 persen, dan Malaysia naik 2,0 persen.

Bijih, kerak, dan abu logam; perhiasan; serta besi dan baja adalah beberapa produk yang menopang peningkatan ekspor non migas Indonesia ke India.

Sementara itu, beberapa produk ekspor Indonesia yang naik signifikan ke pasar Malaysia adalah CPO, tembaga serta ikan dan udang.

Sedangkan perhiasan, tembaga, dan timah adalah beberapa produk ekspor Indonesia yang naik signifikan selama periode Januari-Mei 2015.

Kendati demikian, selama tahun 2015 ini, ungkap Mendag, permintaan pasar impor negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia belum memperlihatkan kondisi yang membaik. Antara lain, permintaan pasar impor Jepang mengalami penurunan sebesar 20,8 persen selama Januari-April 2015.

Sementara itu, pasar impor RRT, Amerika Serikat, dan Singapura juga mengalami penurunan masing-masing 20,9 persen, 2,8 persen dan 21,2 persen.

Ekspor sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar 0,7 persen di mana kenaikan tertinggi terjadi pada produk perhiasan (26,9 persen), kopi, teh, dan rempah-rempah (26,7 persen), serta kayu dan barang dari kayu (7,2 persen).

Sementara beberapa produk ekspor nonmigas, sektor industri yang turun signifikan adalah CPO (21,5 persen), kertas/karton (35,1 persen), serta besi dan baja (37,4 persen).

Penurunan yang signifikan sebesar 11,2 persen juga dialami oleh ekspor sektor pertambangan, terutama pada batu bara yang turun sebesar 4,8 persen (YoY).

Kendati demikian, pada periode Januari-Mei 2015, ekspor sektor industri yang merupakan sektor yang mendominasi ekspor nonmigas Indonesia mengalami penurunan sebesar 6,7 persen (YoY).

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015