Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal menggandeng Bank of China dalam rangka kegiatan mempromosikan investasi di Indonesia pada Juli mendatang.

Kepala BKPM, Franky Sibarani, melalui keterangan, di Jakarta, Rabu, mengatakan, promosi investasi ke China, Juli itu akan mempertemukan lembaga itu dengan pemerintah daerah serta kalangan pengusaha di Provinsi Zhejiang dan Fujian.

"Kerja sama dengan perbankan besar setempat sangat efektif dalam mengjangkau investor potensial di negara yang bersangkutan karena luasnya jaringan pelanggan maupun mitra mereka," katanya.

Menurut Sibarani, upaya serupa juga dilakukan dengan Bank of Tokyo Mitsubishi (BTMU) saat kunjungan ke Jepang, Mei lalu.

Kala itu, dalam penyelenggaraan acara forum bisnis, hadir sekitar 600 investor yang merupakan pelanggan maupun mitra BTMU.

Tiongkok alias China, selama ini telah menjadi rekan strategis bagi Indonesia untuk bidang ekonomi.

Investasi dari negara tersebut tercatat menduduki peringkat 12 untuk realisasi investasi periode 2010 sampai dengan kuartal pertama 2015.

Realisasi investasi China yang masuk ke Indonesia merupakan modal asli asal Tiongkok atau bukan merupakan modal yang melalui negara-negara lain (special purpose vehicle countries), laiknya investasi dari Singapura, Cayman Island, British Virgin Island, Seychelles dan lain-lain.

Sepanjang lima tahun terakhir investasi China senilai 1,61 juta dolar AS dari 1.427 proyek.

� � Meski tren rencana investasi Tiongkok selalu mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir yaitu mencapai 23,3 miliar dolar AS, namun realisasi investasi ternyata hanya mencapai 7 persen.�

� � "Oleh karena itu kami terus gencar mengupayakan peningkatan realisasi investasi negara tersebut. Pada Mei lalu, kami menyelenggarakan Business Forum di Beijing yang membuahkan hasil konkrit lima perusahaan Tiongkok yang akan berinvestasi di Indonesia dengan nilai total 16,7 miliar dolar AS," kata Franky.

� � Ada pun kegiatan promosi yang digelar Juli mendatang di Provinsi Zhejiang dan Fujian akan menyasar industri�pembuatan kapal beserta industri pendukungnya, industri tekstil dan industri padat karya. ***3***

Pewarta: Ade Junida
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015