Mandera, Kenya (ANTARA News) - Sedikitnya 14 orang tewas dalam bentrokan baru antar-suku dua hari belakangan di wilayah Mandera, bagian timur-laut Kenya, kata beberapa pejabat pada Rabu (17/6).

Wakil Komisaris Samuel Mwati mengatakan sembilan orang tewas sekitar pukul 06.00 waktu setempat di satu desa terpencil di daerah Malka-Mari setelah penyerang bersenjata berat menyerbu desa tersebut.

"Mereka tewas di Desa Chiriko di Sub-Kabupaten Banisa. Kami tidak mengenali para penyerang itu, tapi mungkin itu adalah tindakan balas-dendam," kata administratur pemerintah.

Pada Selasa (16/6), lima orang dari satu keluarga dibunuh di satu desa perbatasan oleh beberapa pria bersenjata yang diduga berasal dari suku pesaing, Degodia.

Keluarga yang meninggalkan Desa Elmole di Sub-Kabupaten Banisa beberapa hari sebelumnya untuk mencari ladang rumput dan air buat ternak mereka itu tewas di Desa Wari Walo, sekitar 10 kilometer dari perbatasan Kenya.

"Ini kemunduran bagi warga untuk bertikai saat ini, ketika negara, dan terutama wilayah Mandera, menghadapi ancaman dari musuh bersama; Ash-Shabaab. Kami mendesak semua warga yang sedang bertikai mengendalikan diri," kata Mwati sebagaimana dilansir kantor berita Xinhua.

Mandera, yang dicabik serangan peledak kelompok fanatik Ash-Shabaab yang berpangkalan di negara tetangganya yang porak-poranda akibat pertempuran, Somalia, dan pertempuran suku yang tak kenal henti antara etnik minoritas Degodia dan suku mayoritas Garre, telah menghadapi suasana cukup tenang dalam beberapa bulan terakhir.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015