Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan bahwa pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus disesuaikan dengan potensi daerah.

"Kami mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas SMK. Penguatan SMK akan mampu mendorong persaingan Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," ujar Anies di Jakarta, Kamis.

Ia juga menekankan masalah yang perlu segera dibenahi adalah percepatan pembangunan fisik dan kualitas SMK.

Mendikbud Anies mengatakan pembangunan SMK juga harus berpedoman pada nilai kebhinekaan.

"Kebhinekaan di sini bukan dalam arti identitas tapi menghargai perbedaan tantangan di setiap daerah," tambah dia.

Oleh karena itu, menurut Anies, pembangunan SMK harus melihat potensi daerah masing-masing.

"Kami mendorong pembangunan SMK yang sesuai dengan potensi di daerahnya, yang kerap terjadi sudah ada SMK namun bidang tersebut tidak ada di daerah tersebut. Kami ingin meningkatkan potensi daerah, bukan sedang mengosongkan tenaga terampil dari daerah itu," terang dia.

Mendikbud Anies juga mengatakan bahwa jangan semata-mata menyalahkan lulusan SMK jika penyerapan tenaga kerja sedikit, masalah tenaga kerja harus dilihat dalam konteks yang luas.

"Ketika kita bicara pengangguran sebenarnya kita bicara ketersediaan dan kebutuhan, ketika kebutuhan tetap maka akan terjadi terjadi penurunan. Maka harus dilihat dua faktor itu, jangan hanya dari SMK saja."

Anies optimistis ekspansi perekonomian kedepan dengan percepatan infrastruktur maka potensi pertumbuhan ekonomi akan besar.

Tak hanya fokus pada pembangunan SMK, Anies juga menegaskan komitmennya dalam pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Masa anak-anak dibawah enam tahun adalah investasi paling penting perkembangan anak, sehingga perlu didukung oleh PAUD yang juga berkualitas.

Pewarta: Indriani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015