Jakarta (ANTARA News) - Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Juni lalu, jalan TOL (tax on location) Cikopo-Palimanan menelan korban tewas. Rahmat, warga Serang, Banten, tewas dan tiga yang lain luka parah dalam kecelakaan melibatkan truk di Purwadadi, Subang, Jawa Barat, kemarin (18/6). 

Untuk itulah Kementerian Perhubungan, mengimbau masyarakat waspada melintasi jalan TOL Cikopo-Palimanan sejauh 116,7 kilometer itu. 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, di Jakarta, Jumat, mengklaim kecelakaan TOL Cipali-Palimanan disebabkan banyak faktor, di antaranya kondisi psikologis pengemudi.

Dia juga mengaku, belum ada koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang pengadaan rambu-rambu lalu-lintas secara memadai di sepanjang TOL Cipali-Palimanan itu; namun sudah diresmikan Jokowi. 

"Kami minta dari para pemudik untuk mengecek ban dan mesin sebelum berkendara, selain itu tentu saja faktor psikologis, capek, lelah, dan sebagainya," katanya.

"Artinya begini, jika ada jalanan baru, enak, dan bagus, pengemudi mengendalikan diri, toch ada rambu juga banyak yang tidak mematuhi," katanya.

Pasalnya, sejak diresmikan tol yang dinilai mengurangi kemacetan pantai utara Pulau Jawa sebesar 40 persen itu, telah terjadi lima kecelakaan dan satu di antaranya tewas.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Achmad Akman, saat dihubungi, mengatakan, "Kemarin saya minta mereka pasang lampu kuning yang kelap-kelip sebagai peringatan kepada pengguna." 

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015