Pembiayaan syariah yang terus bertumbuh menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap produk berprinsip syariah,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) akan memangkas target pembiayaan kendaraan bermotor sebesar 5-10 persen dari target Rp34 triliun sepanjang 2015.

"Menyongsong semester 2 ini kita perlu lihat lagi kita punya target. Awal tahun kita pasang Rp34 triliun, ya (dipangkas) 'more or less' 5-10 persen lah," kata Direktur Utama Adira Finance Willy S Dharma saat buka bersama dengan media di Jakarta, Jumat.

Willy menuturkan, ada sejumlah faktor yang membuat pihaknya mempertimbangkan untuk merevisi target pembiayaan perseroan.

"Pertama, The Fed ini bakal naikin bunga atau tidak. Kedua, bagaimana kira-kira pertumbuhan ekonomi di China karena 'like or not' (suka atau tidak suka) pertumbuhan Indonesia ditunjang oleh komoditi," ujar Willy.

Menurut Willy, apabila pertumbuhan ekonomi China lebih baik ke depannya, maka negeri Tirai Bambu tersebut akan kembali mengimpor komoditi dari Indonesia.

"Terakhir, efektivitas penggunaan APBN. Karena kalau lagi begini (ekonomi lesu) belanja pemerintah jadi faktor yang sangat membantu," kata Willy.

Sementara itu, unit usaha syariah Adira Finance sepanjang 2014 lalu mencapai Rp2,4 triliun, meningkat signifikan dibandingkan 2013 Rp672 miliar. Sedangkan sejak Januari hingga Mei 2015, pembiayaan telah mencapai Rp1,4 triliun, meningkat dua kali lipat dibandingkan Mei tahun sebelumnya.

"Pembiayaan syariah yang terus bertumbuh menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap produk berprinsip syariah," ujar Willy.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015