London (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengembangkan peran bursa atau pasar modal sebagai sumber pendanaan agar pendanaan untuk pengembangan usaha di Indonesia tidak hanya berbasis perbankan.

"Ketua Dewan Komisiopner OJK Muliaman Hadad menyatakan hal itu dalam pertemuan ramah tamah dengan masyarakat Indonesia yang ada di London dan sekitarnya yang diadakan KBRI London," kata Sekretaris Satu KBRI London Hastin Dumadi kepada Antara London, Jumat.

Pertemuan yang dihadiri kepala kantor berbagai perwakilan Indonesia di London seperti BKPM, Bank Indonesia, BNI, Diaspora, Masyarakat Ekonomi Syariah dan juga para profesional dan pelajar yang tergabung dalam PPI London dan dipandu Dubes Hamzah Thayeb.

Muliaman Hadad mengatakan saat ini OJK telah menyiapkan infrastruktur yang diperlukan dari sisi peraturan, teknologi informasi yang mendukung dan sumber daya manusia.

Dalam pertemuan dengan masyarakat, secara panjang lebar Muliaman Hadad menjelaskan tentang dibentuknya OJK oleh pemerintah tahun 2011. OJK dibentuk untuk melakukan pengawasan baik di bidang perbankan, pasar modal juga pengawasan kepada lembaga keuangan bukan bank.

Pada pertemuan dengan masyarakat Indonesia, Muliaman menyebutkan selain melaksanakan tugas utama untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal dan industri keuangan non-bank, OJK juga menempatkan kegiatan dan misinya untuk memperluas akses masyakarat kepada sumber-sumber pendanaan (financial inclusion) baik dari sektor perbankan dan nonbank.

Pada kesempatan itu Muliaman Hadad juga menyampaikan kehadirannya di London bersama Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Nurhaida, dan delegasi OJK minggu ini untuk menghadiri Pertemuan Tahunan International Organization of Securities Commissions (IOSCO) yang diadakan di London.

Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengumumkan mengenai rencana penyelenggaraan IOSCO Growth and Emerging Markets Committee Meeting di Indonesia pada bulan Maret 2016.

Di sela Konferensi IOSCO, Ketua dan tim OJK memanfaatkan kunjungan di London dengan mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak untuk mencari peluang peningkatan kerja sama pengembangan dan penguatan pasar modal di Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner OJK bertemu dengan Utusan Khusus PM Inggris bidang Perdagangan dan Investasi yang juga merupakan anggota parlemen Inggris, Richard Graham, dan dengan mantan Dubes Inggris untuk Indonesia-Mark Canning yang saat ini bergabung dengan perusahaan global Bell Pottinger.

Selain itu Ketua Dewan Komisioner OJK mengadakan pertemuan dengan Ketua International Financial Reporting Standards (IFRS), Michel Prada, dan dengan Group Regulatory Director perusahaan asuransi Prudential Julian Adams, Kepala Pembangunan Infrastruktur Pasar Global London Stock Exchange Antonella Amadei, Sekjen IOSCO David Wright serta Lord Mayor of the City of London Alan Yarrow.

Untuk penguatan pasar modal Indonesia ini pula, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Indonesia Nurhaida menyebutkan kalau Bursa Efek Indonesia akan meningkatkan kerja sama dengan London Stock Exchange terutama untuk bidang pelatihan dan penguatan kapasitas pengawasan pasar modal.

Nurhaida dalam pertemuan dengan sekitar 25 kalangan bisnis Inggris dari sektor finansial di London pada Senin lalu menyebutkan mengenai masih luasnya kesempatan pengembangan keuangan syariah di Indonesia termasuk sukuk.

Selain menjadi Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia dan menjadi pengajar di beberapa perguruan tinggi seperti menjadi dosen pascasarjana Universitas Indonesia dan dosen pascasarjana Universitas Trisakti, serta pernah menjabat Ketua Ikatan Alumni UI Fakultas Ekonomi periode 2007-2010.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015