Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini M Soemarno menegaskan tidak ada data Pemerintah yang dibawa ke Singapura terkait ekspansi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melalui anak usahanya Indonesia International Pte. Ltd. Singapore (Telin Singapore) yang mengembangkan bisnis data center di negara itu.

"Data center Telin Singapura hanya mengelola atau melayani keperluan perusahaan-perusahaan di Singapura berusaha skala internasional yang berbasis di sana. Bukan data Pemerintah Indonesia," kata Rini disela buka puasa dengan sejumlah direksi BUMN dan jurnalis di rumah dinas menteri Jalan Widya Chandra, Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, data-data perusahaan Indonesia termasuk data Pemerintah sepenuhnya berada dan dikelola di Indonesia, tidak di Singapura.

Hal itu diutarakan Rini menanggapi tudingan sejumlah kalangan termasuk anggota DPR yang mengkhawatirkan bahwa pembangunan data center di Singapura itu akan serta merta membuka rahasia negara.

"Tidak demikian. Selama ini Telin Singapura sudah punya data center. Yang kebetulan saya ikut "ground breaking" data center ketiga di Data Center Park, Jurong. Selama ini kan tidak ada masalah," ujar Rini.

Ia menjelaskan, ekspansi Telkom di sana justru harus diapresiasi, karena mampu memenangi tender di sana.

Sementara itu, Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo mengatakan penambahan data center dengan kategori "Multi Tier" ini sangat diperlukan karena data center pertama dan kedua kapasitasnya sudah hampir penuh.

"Tingkat okupansi (pengguna data center) satu dan dua sudah mencapai sekitar 70 persen," ujar Indra.

Ekspansi Internasional

Pada kesempatan itu, Indra juga menjawab tudingan sejumlah kalangan soal rawan bocornya data Indonesia.

"Data center dan e-goverment merupakan dua hal yang berbeda. Klien data center Telin Singapura itu adalah menyasar perusahaan internasional yang beroperasi di Singapura," ujarnya.

Ia memastikan tidak ada perusahaan atau instansi dari Indonesia yang menempatkan data di Singapura.

Indra pun menceritakan bahwa kemampuan Telkom berkiprah pada bisnis data center di Singapura tersebut sejalan dengan strategi International Expansion.

"Kita selama ini sudah merambah ke 10 negara. Singapura merupakan yang pertama karena memang merupakan salah satu negara dengan ICT termaju didunia," tegasnya.

Telin sendiri ditambahkan Indra dengan berbagai terobosan masuk ke pasar luar negeri, saat ini sudah mampu memberikan pendapatan kepada Telkom Grup hingga sekitar Rp1 triliun per tahun.

Khusus di Singapura, Telin Singapura sudah mendapat lisensi "full facility based".

"Kami berhasil mengalahkan pesaing. Kita terus mengembangkan kemampuan untuk menggarap bisnis di segmen transportasi publik, kesehatan, pendidikan," ujar Indra.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015