Solo (ANTARA News) - Taman cerdas yang dibangun di beberapa tempat di Solo, Jawa Tengah, belum bisa beroperasi secara optimal karena kelengkapannya seperti buku bacaan di ruang perpustakaan, masih belum sepenuhnya tersedia.

"Buku itu sangat penting, karena merupakan sebuah jendela informasi bagi seseorang," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3A dan KB) Pemkot Surakarta Anung Indro Susanto di Solo, Selasa.

Ia mengakui kondisi seperti itu terjadi di masing-masing taman cerdas, dan bahkan koleksi buku yang ada itu cetakan tahun 2013. "Ya kami berharap masyarakat yang punya koleksi buku banyak bisa berikan bantuan," katanya.

"Seharunya masyarakat sekitar di kawasan taman cerdas itu ikut memberdayakan. Karena pengelolaanya juga dipegang oleh masyarakat sekitar. Kalau penambahan buku, memang tidak ada di anggaran pemerintah kota," katanya.

Ia mengatakan sampai saat ini Pemerintah Pemkot Surakarta sudah memiliki delapan taman cerdas yang sudah bisa digunakan. Saat ini Pemkot Surakarta juga telah membangun satu taman cerdas lagi dan di tahun mendatang ada dua taman cerdas yang akan dibangun.

Pembangunan taman cerdas ini diharapkan bisa membantu anak-anak dalam kegiatan belajar dan meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Anung juga menambahkan, pembangunan taman cerdas ini juga untuk memberikan ruang bermain kepada anak, karena seiring berjalanya waktu, ruang bermain seorang anak sudah sulit didapatkan lagi.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015