Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah sebesar 21,60 poin atau 0,44 persen menjadi 4.937,64, menyusul kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi domestik.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,29 poin (0,62 persen) menjadi 846,54.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo di Jakarta, mengatakan pelaku pasar terlihat khawatir terhadap perlambatan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi di dalam negeri. Situasi itu membuat aksi beli saham kembali minim sehingga IHSG BEI kembali terkoreksi.

"Saat ini sentimen dari dalam negeri cenderung lebih memengaruhi pergerakan indeks BEI dibandingkan eksternal. Untuk posisi jangka menengah, pemodal bisa melakukan transaksi jangka pendek terhadap saham-saham berkapitalisasi besar," katanya.

Ia menambahkan, pemodal asing juga kembali melanjutkan aksi lepas saham sehingga menambah beban bagi IHSG BEI untuk bergerak berada di area positif.

Dalam data perdagangan saham BEI pada Selasa, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih sebesar Rp113,877 miliar.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan tekanan IHSG cenderung mulai berkurang dibandingkan Senin (22/6), menandakan adanya fase akumulasi dari sebagian investor.

"Selama level psikologis batas bawah masih tertahan pada level 4.911 poin, maka IHSG masih memiliki potensi besar untuk kembali bergerak naik," katanya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 189.909 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,98 miliar lembar saham senilai Rp3,17 triliun. Sebanyak 141 saham bergerak naik, dan 145 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya 92 saham.

Sementara itu, bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 252,61 poin (0,93 persen) ke level 27.333,46, indeks Nikkei naik 381,23 poin (1,87 persen) ke level 20.809,42, dan indeks Straits Times menguat 23,27 poin (0,70 persen) ke posisi 3.338,40.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015