Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, fenomena El Nino merupakan berkah tersembunyi karena diperkirakan bakal membuat kawasan perairan Indonesia penuh dengan potensi tangkapan ikan.

"Saya berharap El Nino membawa blessing in disguise (berkah tersembunyi) bagi perikanan kita," kata Susi Pudjiastuti dalam acara Chief Editor Meeting di Jakarta, Selasa malam.

Susi memaparkan, berdasarkan informasi yang dterimanya, iklim ekstrim El Nino adalah masa musim kering yang panjang sehingga suhu mendingin di kawasan perairan Samudera Hindia.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan, biasanya hal itu bakal memberikan panen sejumlah jenis ikan dan udang yang luar biasa.

Ia juga mengharapkan agar tingkat pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada tahun ini bisa mencapai 12 persen per tahun.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Pemerintah belum perlu mengimpor bahan pangan untuk menghadapi dampak serangan iklim El Nino masuk ke Indonesia. "El Nino ini diprediksi tipe moderat, jadi kalau kita punya persiapan yang baik ya mudah-mudahan kita tidak perlu mengimpor," kata Wapres, usai membuka Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia di JCC Senayan, Kamis (18/6).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi iklim El Nino akan melanda Indonesia pada Juli hingga November mendatang.

Sementara itu, Kementerian Pertanian berencana membentuk tim khusus untuk menghadapi El Nino dengan tugas utama melakukan pemompaan air di wilayah yang mengalami kekeringan.

"Kami langsung bentuk tim, khususnya wilayah yang langganan kekeringan setiap tahun. Akan kami lakukan pemompaan, dikirim pompa tambahan sebanyak 20 ribu unit," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Rabu (3/6).

Ketika ditemui dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan pertanian nasional (musrenbangtannas), ia memaparkan bahwa wilayah langganan kekeringan di Indonesia mencapai 96 kabupaten, dengan luas total 198 ribu hektare.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015